Lets Search!
Facebook Connect
Nidji & Sinetron
Sukses dalam penjualan album dan laris manis manggung di berbagai kota, bukan berarti lagu-lagu “Nidji”, juga di pakai untuk soundtrack sinetron.
Personel “Nidji” mengakui kalau lagu yang di pakai untuk musik latar sinetron bagus untuk promosi. Apalagi jika sinetronnya bagus. Ada banyak band yang lagunya di pakai untuk sinetron, seperti “Ungu”, “Gigi”, “Letto” atau “Drive”. Tetapi hingga kini belum ada satu pun sinetron yang memakai lagu-lagu “Nidji” sebagai musik latar. Padahal, lagu dari kelompok yang digawangi oleh Giring (vokal), Rama (gitar), Ariel (gitar), Andro (bass), Randy (keyboard) dan Adri (drum) ini banyak yang sukses dan menduduki tangga lagu di radio.
Cuma saja, seperti yang diakui oleh para personel “Nidji” ketika di temui di Bandung beberapa waktu lalu, dalam sebuah konser yang disponsori oleh salah satu perusahaan seluler, dimana Nidji sebagai salah satu bintang iklannya. Mereka mengaku kalau hoki Nidji bukan di soundtrack, tetapi di panggung.
“Kita tugasnya buat karya. Itu sudah hukum di Indonesia, dan kalau menempatkan lagu kita di soundtrack itu salah satu promosi yang bagus. Mungkin kita bukan band yang hokinya di soundtrack,” kata Giring.
Nidji Terpacu Lulus Kuliah
Ariel, gitaris “Nidji” kini sedang berbangga hati. Pasalnya kini, ia merupakan satu-satunya personel “Nidji” yang menjadi Sarjana. Ariel secara resmi lulus menjadi sarjana strata satu dari sebuah Universitas swasta yang terletak di daerah Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Pusat, dua bulan silam. Sementara lima personel lain, Giring, Rama, Adrie, Andro dan Run-d, masih berstatus mahasiswa.
Keberhasilan Ariel ini rupanya mendorong personel Nidji yang lain untuk segera menyelesaikan kuliah. “Gara-gara Ariel, semuanya disuruh cepat-cepat lulus. Tapi nggak apalah. Buat kita Ariel jadi cambuk buat kita untuk menyelesaikan pendidikan”, ujar salah satu personel Nidji.
Sebagai band yang sedang naik daun,“Nidji” memang memiliki jadwal yang cukup padat. Bahkan, “Nidji” hanya sempat satu hari saja menggelar konser yang disponsori salah satu perusahaan telepon seluler di Palembang. “Nidji” tiba di Palembang sekitar pukul 9 pagi. Jam 10 pagi Nidji langsung jumpa pers dan jumpa penggemar di kota mpek-mpek tersebut.
Sekitar pukul tiga sore, band yang sedang menjadi bintang iklan dari perusahaan telepon tersebut konser di sebuah mall di Palembang, selama satu setengah jam. Usai konser mereka langsung terbang ke Jakarta, karena pada malam harinya mereka harus tampil lagi menyanyi di Ibu Kota.
Dengan kesibukan seperti itu, sulit membayangkan jika harus menyelesaikan kuliah tepat waktu. Hal ini diakui pula oleh para personel “Nidji”. Cuma saja biar bagaimana pun, mereka tetap bertekad untuk menyelesaikan pendidikan hingga menjadi sarjana.
Jakarta Seaside Festival (Ancol, 31.12.07)
Pacari Adik Sahabatnya
"Kita sudah jadian selama enam bulan. Saya sama Inka sudah kenal lama, sejak gue SD karena dia adik sahabat gue. Saya sempat putus hubungan sama dia, karena saya jarang main ke rumah sahabat saya itu. Tapi, karena waktu itu saya ada kepentingan dan saya datang ke rumah sahabat saya lagi, eh ketemu dia," paparnya seraya menunjuk Inka yang berada disampingnya.
Setali tiga uang dengan Giring, Inka ternyata juga memendam perasaan yang sama. Makanya, ia menampik kalau menyukai pria pemilik nama lengkap Giring Ganesha itu lantaran ia adalah penyanyi utama grup musik yang sedang naik daun. "Sejujurnya, saya suka Giring dari kecil. Kalau saya dibilang suka dia karena dia vokalis Nidji, itu nggak benar. Saya suka dia dari kecil. Dia lucu dan ngegemesin. Kita punya kecocokan karena kita berdua punya dunia sendiri. Dan yang paling utama, dia care sama keluarganya sendiri, berarti care juga sama saya," terangnya.
Ketika disinggung hal apakah yang menyatukan mereka, Giring menjawabnya dengan santai. "Kita merasa ada banyak kecocokkan satu sama lain. Kita sama-sama tidak menyukai pesta dan dugem (dunia gemelap-red). Tapi, kita berdua sangat menyukai dunia teater," tukas Giring. Nah loh?
MTV Ampuh Minggu Ini
minggu ini, akhirnya video klip "biarlah" single pertama album top up dari nidji nangkring di posisi pertama ajang mtv ampuh. video klip yang lain dari album yang sama "arti sahabat" juga udah sering diputer di mtv karena jadi theme song-nya mtv staying alive tahun ini.
berikut list mtv ampuh minggu ini:
1. biarlah (nidji, musica)
2. munajat cinta (the rock, emi)
3. lagi dan lagi (andra & the backbone, emi)
4. OK! (T2, nagaswara)
5. Butterfly (melly ft andhika, aquarius)
6. sang penghibur (padi, sonybmg)
7. selamanya cinta (d'cinnamons, aquarius)
8. cinta dalam hati (ungu, trinity)
9. jatuh cinta lagi (matta band, emi)
10. pandangan pertama (slank feat nirina, virgo ramayana)
11. aku tetap milikmu (rini idol, sonybmg)
12. hanya untukmu (ten 2 five, emi)
13. sebelum cahaya (letto, musica)
14. betapa aku mencintaimu (vagetoz, sonybmg)
15. untuk pertama kali (kerispatih, nagaswara)
16. mengapa harus terjadi (bunga citra lestari, aquarius)
17. sally sendiri (peterpan, musica)
18. ikan laut (musisi jalanan feat gigi, sonybmg)
19. akal sehat (ada band, emi)
20. kau curi lagi (j-rocks feat prisa, aquarius)
buat yang pengin lirik lagu atau kord-nya bisa dilihat di: http://lyric-song.blogspot.com/
20 Album Terbaik Indonesia 2007
Seminggu lagi tahun 2007 akan berganti dengan tahun 2008. Selama setahun industri musik Indonesia tetap tegak dan menggelegak,walau didera pembajakan yang kian menggila.
Berikut ini ada 20 album yang sepanjang tahun 2007 saya anggap (sekali lagi....saya anggap) terbaik. Siapa tahu ada kesamaan antara anda dan saya.Jikalau pun tak sama.....ya gak papa... Let me know.....apa album terbaik versi anda.
Apakah Nidji jug masuk di daftar berikut? Klik aja di: SINI
Kau Yang Terindah
dan aku pun masih menunggu / dan aku pun masih menunggu /
kau kembali tapi bukan untukku / rasa hati masih tetap untuk mu /
salahkah bila hati berharap / dan aku pun masih berharap /
kau yang terindah untukku / kau yang terindah untukku /
kau yang terindah untukku /kau yang terindah untukku /
dan aku masih tetap untukmu / aku masih disini untukmu /
kau yang terindah untukku / kau yang terindah untukku /
kau yang terindah untukku /kau yang terindah untukku
Interview Album Top Up
Dikutip Dari: Indonesia Selebriti
Grup band yang satu ini memang terbilang sangat fenomenal. Lewat debut album perdananya, Breakthru', grup musik yang digawangi Giring Ganesha (vokal), M. Ramadhista Akbar (Rama-gitar), Ariel (gitar), M. Andro Regantoro (Andro-bass), Randy Danistha (RunD-keyboard), dan M. Adri Prakarsa (Adri-drummer) ini berhasil memikat dan mencuri dengar penikmat musik Indonesia.
Warna musik yang easy listening dan bernuansa Brit Pop (sebutan musik dari dataran Inggrins Raya-red), Nidji memberikan warna tersendiri dalam jagad musik tanah air. Alhasil, album Nidji bertajuk Breakthru' pun berhasil mendapatkan penghargaan double platinum. Sebuah pencapaian yang sangat fantastis bagi sebuah band pendatang baru. Tidak hanya itu, album Breakthru' yang memuat lagu dalam bahasa Indonesia dan Inggris itu pun dibuatkan album dalam versi full bahasa Inggris.
Kabar terakhir menyebutkan, penjualan album Breakthru' itu pun sudah nyaris mencapai angka 400 ribu keping kopi!!! Kini, Nidji menjelma menjadi salah satu band papan atas Indonesia dengan jadwal kesibukan yang seabrek dan menggelar pertunjukan musiknya di seantero pelosok negeri. Lagu-lagunya seperti Child, Disco Lazy Time, Hapus Aku, Sudah dan lainnya pun dihafal, mulai dari kawula muda hingga orangtua dan anak-anak.
Kini, setelah sukses album perdananya, Giring cs pun kembali merilis album keduanya yang bertajuk "Top Up". Jika Peterpan memilih cara mempromosikan album terbarunya di Indonesia dan Malaysia serta disiarkan secara langsung di sejumlah stasiun televisi, Nidji melakukannya dengan hal yang berbeda. Yakni, menyiarkan secara langsung peluncuran album Top Up lewat stasiun radio yang tersebar di Indonesia. Seperti apakah album teranyar Nidji, Top Up dan bagaimanakah proses pembuatannya? Berikut penuturan para personil Nidji (Giring, Rama, Ariel, Andro, Randy dan Adri) kepada sejumlah wartawan media massa, termasuk IndonesiaSelebriti,com, saat meluncurkan album Top Up di Blitz Megaplex, belum lama ini.
Mengapa diberi judul Top Up? Pertimbangannya apa?
Pada awalnya kita memang ingin membuat judul album yang arti dan konotasinya ke atas. Lagi itu, ada beberapa judul. Antara lain; Fly Awat, Up Up and Away. Top of The Top. Pokoknya semua kata yang konotasinya ke atas. Terus akhirnya kita rembukan dan minta saran dari beberapa teman. Akhirnya Febby Lubis bilang, ya udah bikin aja judulnya Top Up. Emang sih konotasinya jadi kayak pengisian pulsa. Tapi setidaknya itu mewakili apa yang kita inginkan untuk menjadi judul album.
Makna judul album bagi Nidji?
Bagi kita, judul itu seperti sebuah doa. Top Up berarti merangkak naik. Kita masih merasa belum jadi apa-apa dan masih sedang menanjak. Kami masih ingin mewujudkan impian kita berenam. Yakni ingin menjadi band yang abadi yang dikenang sepanjang masa. Seperti Slank, Koes Plus atau Beatles.
Berapa lama sih proses pembuatan album ini?
Sebenarnya, kita sudah menyiapkan dan mengerjakan album kedua ini, sejak enam bulan setelah album perdana keluar. Kita sudah mulai menyicil-nyicil. Tapi menggarap intensifnya, ya sekitar 2 sampai 3 bulan.
Apakah perbedaan antara album Top Up dan Breakthru'?
Top Up lebih menyenangkan ketimbang album sebelumnya. Album ini juga lebih ekspresif. Kita tidak khawatir dengan album sekarang, karena sudah pede (percaya diri-red). Kalau di album sebelumnya, kita masih deg-degan. Musik kita bisa diterima masyarakat Indonesia atau tidak. Dalam album ini, kita banyak melakukan eksperimen sound dari berbagai macam instrumen. Termasuk, dari lemari besi miliknya Bu Acin (Indrawati Widjaya, bos Musica Studio, label rekaman dimana Nidji bernaung-red). Kita berenam itu suka mengkhayal dimanapun kita berada. Dan hasilnya ada di album kedua ini. Kita mengalir seperti air. Let it flow. Kita berusaha memberikan yang terbaik bagi album-album kita sekarang dan selanjutnya. Sebenarnya di album terdahulu kita juga sudah melayu banget. Lagu Child, Disco Lazy Time, itu kan melayu abis. Tapi di album sekarang, cuma gayanya aja yang berbeda.
Menurut Bu Acin (Indrawati Widjaya, bos Musica Studio, label rekaman dimana Nidji bernaung), album ini dikabarkan juga bakal beredar di Malaysia. Pendapatnya?
Wah, kita pastinya senang banget. Kata bu Acin, album Top Up bakal diedarkan di Malaysia. Selain itu, kita juga akan promo album di sana.
Apakah Nidji juga bakal merilis album versi Inggris lagi?
Kita sedang menjajaki kemungkinan untuk menerjemahkan lagu-lagu kita ke bahasa Inggris. Tapi kita masih menunggu. Yang pasti, kata Bu Acin, jika pengen bikin album dalam versi Inggris harus lebih meledak dari album sebelumnya.
Kalau boleh tahu, kenapa sih dalam setiap album, Nidji selau menyelipkan lagu berbahasa Inggris dan juga lagu bahasa campuran Indonesia-Inggris?
Aslinya, kita dalam setiap bikin lagu selalu dalam bahasa Inggris. Baru kemudian disesuaikan ke dalam bahasa Indonesia. Ada beberapa kata yang menemukan padanan katanya, ada juga yang tidak. Hasilnya, ada lagu yang pure Inggris, pure Indonesia dan ada lagu yang liriknya campuran bahasa Indonesia dan Inggris.
Dalam album ini, siapa yang memberikan kontribusi terbesar?
Soal lagu, kebanyakan dari hasil kreasi kita berenam, kemudian diekskutor oleh produser lagu mana aja yang bisa masuk. Tapi kalau untuk lirik, kebanyakan diolah oleh Giring.
Gambarkan album terbaru kalian dengan 3 kata?
Top up wonderful.
Belakangan banyak lagu dari penyanyi yang sedang ngetop diaransemen ulang menjadi musik dangdut, apakah kalian setuju lagu di album ini dijadikan lagu dangdut?
Mungkin bisa ditanyakan kepada Nidjiholic (penggemar fanatic Nidji-red). Tapi kayaknya mereka tidak setuju deh.
Untuk album ini, adakah angka target penjualan khusus?
Rilis album kedua aja, kita sudah bersyukur banget. Tapi kalau boleh bicarak tentang target, kita berharap album ini bisa menyamai perolehan angka penjualan seperti album sebelumnya. (yun/indoseleb)
Giring Ingin Kalahkan Ahmad Dhani
Kesuksesan Nidji kian tak terbendung. Baru juga menelurkan dua album, Giring dan kawan-kawannya banyak dinilai telah mencapai puncak popularitas. Nggak heran jika cap sebagai anak-anak muda kaya raya pun melekat pada mereka. Bahkan Giring sang vokalis pun mulai merancang masa depan. Dia ingin segera mewujudkan impian lamanya membangun rumah dari hasil jerih payah sendiri. "Saya sedang menabung dan inginnya di akhir tahun 2008 beli rumah di luar Jakarta, di kawasan Bintaro, Tangerang, Karawaci. Soalnya sudah tidak enak lagi untuk tinggal di Jakarta," kata Giring.
Impian Giring membangun rumah idaman memang bukan sekedar khayalan. Dari hasil kerja kerasnya manggung dibanyak tempat bisa tebak berapa besar penghasilan yang berhasil didapat. Jadi wajar jika gambaran akan sebuah rumah besar dan nyaman, melebihi rumah Ahmad Dhani pun telah menari-nari dalam benaknya. "Saya menginginkan rumah yang bisa buat ketenangan, main games, karaoke bareng anak-anak, berenang dan rumah yang bisa ngangenin tiap hari. Kalau bisa rumahnya yang lebih keren dari rumahnya Ahmad Dhani," kata Giring berkhayal. Amin!
Giring, Penyanyi Tenor Yang Beralih Ke Rock
Siapa sangka vokalis grup band Nidji, Giring memiliki cita-cita menjadi penyanyi tenor layaknya Pavarotti. Namun, nasib berkata lain ia malah menjadi penyanyi rock.
"Dulu gue suka musik klasik, karena almarhum bokap gue itu memang mengarahkan gue menjadi penyanyi tenor. Dan gue juga dulunya pengen jadi penyanyi tenor, tapi enggak tahu kenapa gue malah jadi penyanyi rock," ujar Giring.
Sementara itu, berbicara mengenai inspirasi musik dan lagu Giring mengaku enam puluh persen berasal dari pengalaman pribadinya. Begitu pula pada album kedua Nidji.
"Menurut gue, pengalaman pribadi memang sesuatu yang paling jujur yang ada dalam hati gue," tegasnya.
Di album kedua Nidji, ada dua lagu yang amat mendekati pengalaman pribadi Giring yaitu Jangan Lupakan dan Akhir Cinta Abadi. Mengenai lagu Jangan Lupakan, Giring punya cerita di balik itu.
"Lagu Jangan Lupakan itu punya pengalaman tersendiri buat gue. Ceritanya, gue lagi cinta-cintanya sama seseorang tiba-tiba diputusin. Jadi, lagu itu memang benar-benar punya makna buat gue dan dalam artinya," tuturnya.
Giring Ngefans Ariel?
Pesona yang dipancarkan Ariel Peterpan, ternyata tidak hanya menghipnotis kaum perempuan saja.
Tidak sedikit kaum lelaki yang juga ngefans berat dengan vokalis grup band Peterpan tersebut. Fansnya pun tidak hanya berasal dari kalangan awam, tapi juga dari artis. Salah satunya, Giring Ganesha. Vokalis grup band Nidji ini mengaku, sangat mengidolai pelantun tembang Menghapus Jejakmu itu.
"Jujur dulu, waktu belum kayak sekarang, gue ngefans banget sama Ariel dan Peterpan. Gue merasa mereka itu hebat bisa mencuat dengan cepat. Dari situ gue mulai terpacu bahwa gue harus seperti dia," ungkapnya.
Layaknya fans kebanyakan, pria berambut kriwil ini juga mengaku, sangat takut saat bertemu untuk pertama kali dengan Ariel. Kini, bak dicinta ulam tiba. Giring bersama bandnya, Nidji, ternyata tergabung dalam label rekaman yang sama dengan sang idola.
"Awalnya saya takut mau foto bareng. Takut Ariel sombong. Ya sudah akhirnya gue memberanikan diri mumpung ketemu dan gue berdoa supaya enggak ditolak minta foto bareng. Ternyata dia langsung mau dan baik banget," ujarnya. "Gue enggak mengira dan merasa senang bisa satu label sama dia. Pokoknya, dari pengalaman foto bareng itu jadi inspirasi buat gue. Walaupun sukses nggak boleh sombong karena waktu itu dia baik banget dan tetap asyik," pungkasnya.
2012, it's never too late?
even langka seperti transbig kmarenpun nh jakarta yang kebagian. cuma banyak ketidakpuasan nh jak yang gak mau ngerti. sebagai moderator yg sifatnya volunteer jg sering kena sasaran. usaha kita udah maksimal termasuk even relaunch top up di rcti sabtu ini.
:: jogjastory, 201207 ::
1912, arti sahabat?
nh jakarta yg jadi pusatnya fansclub malahan belum dibentuk, komunitas mereka malah menyebar, ada yang bilang nh milis, ada yg bangga berasal dari nh dot com. trus ada lagi yg bilang nh lama.. kalo ada even pun keliatan bedanya. sampai saat ini gw sebagai salah satu nh punya keinginan menyatukan mereka, gak ada lagi nh milis atau nh ng yg laen.. kebetulan jg gw ditunjuk jadi moderator di milis, admin di nh dot com dan owner di nidjizone blog.
gak tau juga diperhatiin nh yg aktif akan silih berganti, nh yg lama ilang diganti baru, begitu seterusnya.. maunya yg lama gak ilang lagi, gak bosen lagi, so nh jadi nambah.. mungkin nh di daerah lebih solid lebih fanatik. tp nh jak?
[to be continued]Nidji Bikin Kejutan di BEC
TAK diduga sebelumnya, pengunjung Bandung Electronic Centre di Jln. Purnawarman dibuat kaget dengan kehadiran grup Nidji yang hadir langsung di tiga lantai tempat penjualan handphone. "Ini pengalaman untuk pertama kalinya bagi Nidji di Bandung bisa ngobrol dengan pengunjung mal," ujar Giring sebelum tampil di acara "Kejutan Bintang StarOne" di BEC, Kamis (29/11) sore. Usai melakukan kunjungan menemui pelanggan handphone, Nidji langsung diajak ke lantai tiga. Di tempat food court Nidji bisa dapat kembali menjalin komunikasi dengan pengunjung Nidjiholic -- sebutan fans Nidji -- di BEC.
"Kita di sini ayo senang-senang," ujar Giring seraya melompat dan langsung menghibur dengan nomor "Ngorbit" yang belakangan kerap dinyanyikan sebagai jingle iklan. Tanpa basa-basi pula penampilan Nidji direspons dan meluncurlah lagu "Heaven", "Arti Sahabat", dan "Kau dan Aku". Sejenak gaya jingkrak dan patah-patah Giring dihentikan, laki-laki kribo ini langsung memperkenalkan rekan-rekannya satu per satu seperti Andro (bas), Aril (gitar), Rama (gitar), dan Adri (drum). Musik kembali meraung dengan menyuguhkan nomor "Hapus Aku", "Biarlah", dan diakhiri dengan "Disco Lazy Time".
Giring Cs "Gemparkan" Nidjiholic
Kutipan Dari: Sumatera Ekspres
ImageGrup band papan atas Nidji, tampil memukau dalam konser mini yang diusung StarOne Indosat di Atrium Palembang Square (PS) kemarin, Kamis (6/12). Grup band yang diawaki enam anak muda asal Jakarta yang terdiri dari Giring (vokal), Rama dan Ariel (gitar), Adrie (drum), Andro (bass), dan Run-D (keyboard) ini, sukses bikin hesteris kawula muda dan berhasil mengajak goyang bersama.
Konser mini diawali tema salah satu lagu di jingle iklannya yang berjudul Ngorbit. Lagu yang simple sebagai tanda perjumpaan Nidjiholic (sebutan penggemar Nidji, Red) bersama band kesayangannya itu. “Suer. Gue paling seneng konser di Palembang. Suasana enak, apalagi para cewek-ceweknya,” sapa Giring, vokalis berambut kriwil ini.
Usai mengalunkan satu tembang Ngorbit, Nidji langsung mempersembahkan Heaven. Lagu yang memang sudah akrab di telinga para pecinta musik di Metropolis ini, langsung disambut hangat dengan nyanyi dan bergoyang bersama-sama.
Lagu Kau dan Aku, Jangan Lupakan, menjadi tembang keempat dan kelimanya yang juga tak kalah seru. Terlihat jelas, bagaimana mulut para Nidjiholic berkomat-kamit mengikuti lirik lagu yang dibawakan sang idola. Disusul lagu Bila Aku Jatuh Cinta (Lakuta), liriknya yang terasa cukup kental dengan nuansa cinta ini, makin membuat penggemarnya larut seraya melambai-lambaikan tangan. Beberapa penonton yang berada di lantai II dan III juga tak kalah heboh.
Giring kemudian memperkenalkan kelima sohibnya, meskipun para penggemar mayoritas sudah kenal mereka. “Ini adalah Rama. Kalau kita memanggilnya pak kiai. Dia tuh paling santri di antara kita. Dia tuh tidak pernah ketinggalan salatnya,” katanya dan diteruskan dengan memperkenalkan rekannya yang lain.
Tanpa buang-buang waktu, usai cuap-cuap, Giring lalu menyuguhkan kembali beberapa lagu hitsnya Hapus Aku dan Biarlah menjadi lagu keenam dan ketujuh. Meski baru melemparkan album terbarunya November yang lalu, lagu yang memang sering nongol di layar televisi ini mendapat tempat yang luar biasa. Sebagian besar, lagu yang bertema enerjik namun penuh nuansa cinta ini dinyanyikan secara bersamaan.
Dan lagu Disco Lazy Time menutup perjumpaan Nidji bersama penggemarnya dan StarOne. Janner Hutasoit, head of southern Sumatera Region Indosat menjelaskan, konser Nidji bersama StaOne ini merupakan puncak acara ulang tahun Indosat yang ke-40.
[more photo from olive-nidjiholic palembang]
Nidji @ December 2007
12 des : tamu istimewa mtv, bandung
13 des : v channel show case, jakarta (hard rock/ equinox)
14 des : promo radio - jamin hard rock fm & jamin trax fm, jakarta
15 des : hut trans tv & trans|7, jhcc, jakarta
16 des: hut radio dahlia, lap. tegallega, bandung
16 des : launch nidjiholic bandung, bandung
17 des : in store signing disctara, istana plaza, bandung
18 des : promo radio, bandung
22 des : hits all for one, rcti, jakarta
23 des : promo cetak hut gadis, lapiaza, jakarta
28 des : event bali, kama sutra, bali
29 des : road show starone, tunjungan plasa 3, surabaya
31 des : new year's event, ancol, jakarta
*) sewaktu-waktu dapat berubah
Invitation Nidji at Trans BI6
Beberap artis yang akan tampil antara lain: nidji, letto, slank, ungu, samsons, matta, agnes monica, bunga citra lestari, she, peterpan dan dewi persik.
Buat nidjiholic yang mau joint di acara ini bisa join dan daftar dengan cara mengisi form yang beralamatkan:
http://www.baseportal.com/cgi-bin/baseportal.pl?htx=/nidjizone/big_transtv&cmd=add
Giring Akui Eks Personel Nidji Kena HIV
Kutipan: KapanLagi, 30 November 2007 23:11
Kesediaan grup Nidji untuk menjadi duta atau spokesperson MTV Staying Alive bukannya tanpa alasan. Selain membantu dan mengajak anak muda untuk kembali ke gaya hidup yang sehat, mereka juga ikut berpartisipasi dalam kampanye hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember mendatang.
Sementara, sang vokalis Nidji, Giring, mengaku kesetujuannya ikut terlibat di kegiatan ini lantaran beberapa orang yang ia sayangi terinfeksi virus yang masih belum ada obatnya ini.
"Ada tiga orang yang saya sayangi kena virus HIV. Mereka adalah mantan bassis, keluarga dan teman. Umumnya mereka terinfeksi karena jarum suntik," katanya, saat dijumpai di Hard Rock baru-baru ini.
Namun, sambung laki-laki berambut kribo itu, dirinya tetap merasa bersalah karena tidak menghentikan kebiasaan bekas bassisnya tersebut. Apalagi ketika Giring melihat sendiri saat si bassis tengah 'menyuntik'.
"Bodohnya saya saat itu nggak menghalangi tindakan dia. Akhirnya saya menyesal begitu tahu dia terinfeksi HIV," kenangnya.
Lalu, apakah Nidji kini juga takut untuk berdekatan dengan para penderita HIV atau AIDS? Ditanya seperti itu Giring beserta anggota Nidji yang lainnya serta merta menggeleng.
"Itu yang salah kaprah. Sebagian masyarakat masih takut berdekatan dengan penderita AIDS. Padahal sebenarnya mereka hanya butuh kasih sayang dan kepedulian dari kita," tandas Giring yang bakal tampil besok, Sabtu (1/12), di Senayan, dalam acara 'MTV Staying Alive 2007'. (kpl/opa)
Staying Alive 2007, Nidji Ingatkan Bahaya AIDS
Ajang tahunan Staying Alive kembali digelar. Kali ini Nidji jadi duta besar. Giring cs pun ingatkan bahaya penyebaran HIV/AIDS seraya memberi penjelasan secara detil seraya bermusik.
Musik bisa jadi salah satu cara termudah untuk menyebarkan pesan anti HIV/AIDS di kalangan remaja. Sekedar informasi, kebanyakan orang yang terkontaminasi virus HIV dan menderita AIDS berada dikisaran usia 15-24 tahun.
Jika tahun lalu VJ Rianti dan Christian Sugiono didapuk jadi duta, kali ini jatahnya band Nidji. Lagu mereka yang bertajuk Arti Sahabat juga dipilih sebagai theme song.
"Stay awake, stay aware dan stay alive ya," teriak Nidji di tengah acara yang digelar di Lapangan D Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (1/12/2007).
Sejak siang hari, ratusan penonton telah memadati arena pertunjukan. Ten2Five, Cock Pit, Andity, Canonball dan Kungpow Chicken menghibur penonton di mini stage. Tak lama kemudian panggung utama mulai bersuara. Rama, ST 12, Drive juga Steven & Coconutz Tree membuka perjumpaan. Selepas adzan Magrib konser kembali dibuka sampai puncak acara. Tampil J-Rocks, Radja, Ungu, Naif, Repvblik dan tentunya Nidji.
Semua pengisi acara tampil kompak dengan berkali-kali mengelukan kepedulian kita terhadap HIV/AIDS. Konser ini bisa jadi salah satu cara jitu membuat para remaja sadar bahwa semua orang mengkhawatirkan penyebaran virus yang belum bisa ditemukan obatnya itu.
Secara keseluruhan konser berjalan lancar. Meski sore hari sempat dihiasi kehebohan saat seorang penonton yang asik berjingkrak menonton Steven & Coconut Tree tiba-tiba jatuh dan kejang-kejang. Rupanya penyakit ayan yang diderita pria itu kumat. Panitia dan beberapa penonton membawanya ke samping lapangan. Sayang, hingga ia sadar dan kembali tenang, tak terlihat satupun petugas medis yang menolong. Peduli AIDS bukan berarti tak peduli penyakit lain bukan. Selamat hari AIDS sedunia, tetap waspada!
Peresmian NIDJIholic Surabaya
dalam rangkaian lawatan nidji ke surabaya beberapa waktu yang lalu, selain melakukan promo radio dan konser hut marinir di pangkalan marinir, karang pilang surabaya tanggal 17 november 2007. nidji dan management juga menyempatkan diri melakukan peresmian atau syukuran atas terbentuknya nidjiholic surabaya hari Jumat, 16 November 2007.
usai melakukan promo radio di radio istara surabaya, nidji dan rombongan langsung menuju ke rumah salah satu nidjiholic di bilangan jl.mayjen sungkono, untuk menghadiri acara tersebut. tidak kurang dari 100 orang nidjiholic sudah tidak sabar menanti kedatangan nidjiholic di tempat tersebut, langsung menyambut dengan heboh kedatangan 6 personel nidji.
usai melakukan potong tumpeng dan doa bersama, Nidji langsung tampil dengan format akustik, setelah memainkan 4 buah lagu dari album breaktru dan top up, nidji menutup penampilannya dengan menyanyikan lagu selamat ulang tahun, karena tenyata pada malam itu ada tiga orang Nidjiholic yang merayakan ulang tahun.
selamat kepada nidjiholic surabaya atas terbentuknya nidjiholic surabaya. terimakasih kepada nidjiholic surabaya (ipoet, rensi, resty, lia, rida, diila, ratih). Buat teman2 nidjiholic yang ingin membuat atau membentuk nidjiholic di kota kalian, silahkan hubungi management nidji (mas vele)
Kontes I-Ring Personal Nidji
Indosat ngadain kompetisi i-Ring personal yang diambil dari lagu milik NIDJI antara lain lagu Biarlah , Hapus Aku dan Kau & Aku. Kompetisi ini terbuka juga buat NIDJIholic asalkan merupakan salah satu pengguna layanan Indosat dan direkam dalam format mp3 stereo dengan durasi 30 detik dan berupa rekaman hasil aransemen dengan dasar ketiga lagu tersebut. Materi lagu juga dapat dikirimkan secara online di situs i-Ring808 atau boleh juga dikirim langsung ke panitia tapi sebelumnya download dulu formulir pendaftarannya di situs tsb. Yang pasti jangan sampai telat karena pengeriman materi diterima paling lambat tanggal 31.12.2007.
Hadiah yang yang disediakan lumayan, totalnya 25 juta dengan perincian 10 juta buat pemenang pertama, 7 juta buat pemenang kedua, 5 juta buat pemenang ketiga serta masing-masing 3 juta buat pemenang hiburan.
Buat penjuriannya sendiri akan langsung dilakukan oleh seluruh personil NIDJI, so mereka akan langsung ngedengerin plus menilai mana yang paling bagus.
Untuk info lengkapnya bisa kunjungi: www.iring808.com
Panasonic Awards 2007
malam penghargaan buat insan pertelevisian tahunan yang bertajuk "panasonic awards 2007" bakal digelar hari jumat (30.11.2007) mulai jam 8 sampai jam 11 malam. bertempat di assembly hall jhcc jakarta akan diramaikan beberapa artis seperti nidji, letto, peterpan, ungu, matta, titi dj, gita gutawa dan delon+ihsan+dirly+rini idol serta band pengiring erwin gutawe orchestra.
acara ini akan disiarkan secara langsung di jaringan televisi milik mnc seperti rcti, tpi dan global tv pada jam yang sama.
Andro & Bas Prancis
Sebagai seorang bassis, wajar kalau Andro selalu ngiler setiap melihat bas di toko musik. Entah di manapun dia berada, sama!
Di Prancis, Andro kembali tak dapat menahan diri saat melihat banyak bas di toko musik. Akhirnya, sebuah bas bermerek Treben pun dibawa pulang.
Apa istimewanya? “Sebenarnya enggak ada. Bas ini buatan Asia, tapi enggak pernah kelihatan ada di Indonesia. Saya suka bentuknya, ya jadi dibeli saja. beli,” kata Andro, beberapa waktu lalu.
Untuk menguji keampuhan basnya, Andro coba memakainya saat konser. Ternyata, bas Prancis Andro boleh juga. “Enggak salah beli, nih! Murah meriah lagi enak,” kata Andro sambil nyengir.
Andro dan Hobi Perangkat ‘Soft Ware’
Diakui oleh bassis grup Nidji tersebut, kegemarannya mengotak-atik ‘soft ware’ milikinya itu dimulai ketika ia masih duduk di bangku SMA.
“Biasanya ketika SMA, kalau aku mau meng ‘up grade soft ware’ milikku, harus menabung terlebih dahulu,” ujarnya kepada krosceknews.com, beberapa waktu lalu.
Kini setelah memiliki grup band yang cukup dikenal masyarakat luas, dan memiliki penghasilan tinggi,ia pun menyalurkan hobinya.
“Seperti i-pod yang gue miliki saat ini. Beberapa komponennya gue ganti,” ungkap Andro, yang memiliki tempat khusus membeli perangkat ‘soft ware’ nya tersebut.
Lebih lanjut menurut Andro, kegemarannya mengutak-atik ‘soft ware’ memiliki kepuasan tersendiri baginya, yang tidak pernah dirasakan dari bermain musik.
“Seneng aja merubah-rubah ‘themes’ nya, merubah ‘lay out i- pod’. Pokoknya gue demen banget merubah-rubah ‘soft ware’ nya, setelah itu gue tunjukin ke teman-teman,” imbuhnya.
Untuk hobinya yang satu ini, diakui oleh Andro, ia tidak memiliki budget khusus, yang harus dikeluarkan setiap bulannya.
“Itu sih tergantung apaan yang mau dibeli, bisa sampai dua juta rupiah. Tapi terkadang juga hanya sampai 200 ribu saja,” ungkap Andro, yang baru-baru ini mnegalami kerampokan.
Mengenai perawatan, ia sangat berhati-hati untuk hobinya tersebut.“Karena barang tersebut sangat sensitif,” ujar Andro, yang berniat memiliki toko khusus yang menjual perangkat ‘soft ware’ ini.
Aip/krosceknews.com
NIDJIzone Di Pesta Blogger 2007
yang tersisa dari ajang pesta blogger 2007 tanggal 27.10.2007 kemarin, salah satu blog yang kita buat dengan alamat www.nidji.blogspot.com ternyata gak terduga masuk dalam 4 besar nominasi untuk pemilihan blog favorit pesta blogger 2007 untuk kategori celebrity blog. selain blog tersebut ada blog milik indra lesmana, dewi lestari dan milik jennie s.bev.
emang sih gak menang, apalagi saat acara itu kita ikutan 2 blog dan secara kebetulan juga yang mewakili blog itu juga gak dateng. apalagi taunya kalo masuk nominasi baru belakangan, setelah acara selesai dan udah kepilih secara online voting blog favorit dari kategori ini yaitu blog milik jennie s.bev, salah satu motivator.
thanks buat yang telah menominasikan blog tersebut... mungkin taun depan bisa lebih baik lagi...
MTV Staying Alive Music Summit 2007
MTV Staying Alive merupakan salah satu program reguler tahunan buat kampanye pencegahan HIV/ AIDS dan penyebarannya dengan pendekatan melalui musik sebagai pembawa pesannya.
Untuk tahun 2007 ini bertempat di Lapangan D Kawasan Senayan (Samping JHCC) Jakarta dimulai dari jam 12 siang hari sampai selesai dan rekaman acara itu sendiri juga ditayangkan secara tunda mulai jam 8 malam di Global TV.
Acara ini juga akan dimeriahkan oleh beberapa artis seperti Nidji, Republik, Ungu, J-Rock, Samsons, Drive, Steven & The Coconut Treez, Saintloco, Rama, GIGI, Naif, Kungpao Chiken, Andity, Cokepit, Canon Ball, Andity, Kungpao Chicken, Ten 2 Five dan banyak lagi musisi yang ikut andil.
Buat NIDJI sendiri, lagu Arti Sahabat dijadiin lagu tema acara ini dan beberapa waktu lalu udah dibikinin video klipnya juga.
Buat yang peduli dengan program ini dan ikutan ke venue boleh ngedapein undangannya di Tabloid Genie edisi 26 November serta Majalah Teen edisi 28 November.
SO, STAY AWARE, STAY AWAKE, STAY ALIVE! “MTV STAYING ALIVE”!
Spread The Message Not The Virus….
written by: tamtomo@nidjiholic.com
Rame-Rame Nge-Bajak TOP UP
album terbaru nidji "top up" dilempar ke pasaran berbarengan dengan launching tanggal 07.11.2007 kemarin, ternyata pada hari yang sama sudah dibajak, di mana lagi kalo bukan di internet, salah satu tempat bagi-bagi lagu secara gratis. yang bikin heran link buat ngedonload malah ada di website berita besar dari tanah air plus ada gambar cover album "top up" yang diambil dari blog ini,
peredaran rekaman bajakan itu belum termasuk yang beredar dalam bentuk keping cd, vcd atau cakram mp3 di lapak-lapak so kalo diitung-itung mungkin dalam seminggu udah bisa ngedapetin platinum awards.... hmmm....
giring, salah satu yang anti ama yang namanya bajakan, bahkan pada saat album breakthru' sempet marah ama penjaga kafe yang muterin cd nidji bajakan yang kebetulan dia ada di situ. saat diberitau tentang "top up" bajakan, giring & rama cuman komentar bernada pasrah... nasib... nasib...
padahal sebenernya cd aslinya pun sekarang dijual dengan harga cukup murah, cuman 35 ribu perak, itu harga buat beli majalah mingguan.... belum harga kaset yang cuman 20 ribu... sudah kemasannya eksklusive, ada lirik lagu plus foto-foto yang asik juga..
so.... stop piracy... beli yang asli bukan bajakan....
written by: tamtomo@nidjiholic.com
Nidji & Ngorbit
yup.... nidji jadi ikon salah satu produk layanan cdma provider itu.. bahkan kalo di tv ada jingle yang khusus dibuat untuk produk tersebut.
sebelumnya perusahaan telekomunikasi seluler tersebut sudah menggaet grup band padi dan radja untuk produk lainnya.
kita tunggu aja apakah nidji juga merambah ke dunia lain setelah musik dan iklan...
Eksperimentasi Ala Nidji
Lewat album baru ini mereka berharap bisa kembali memimpim musik Indonesia.Nidji, grup band asal Jakarta, terlahir kembali. Kali ini mereka hadir dengan mengusung album yang diberi tajuk Top Up. Di album ini, mereka tampil lebih ekspresif serta menghadirkan sejumlah eksperimentasi terbaru dalam penciptaan sound.
''Di album ini, kami memang melakukan eksperimentasi dengan pemakaian segala jenis barang untuk menghadirkan beragam bunyi-bunyian. Seperti pemakaian brankas besi atau juga pianika,'' kata Giring, vokalis berambut kribo ini saat berbicara pada peluncuran album mereka di Jakarta, akhir pekan lalu.
Di album kedua ini, formasi Nidji masih belum banyak berubah. Giring masih pada vokal. Selanjutnya Ariel (gitar), Rama (gitar), Andro (bas), Adrie (drum), dan Randy (keyboard). Eksperimentasi terhadap sound yang dilakukan oleh Nidji ini bisa disimak pada lagu Penantian. Untuk mendapatkan suara dentuman yang khas, Giring menyulap sebuah brankas besi menjadi elemen perkusi.
Untuk album terbaru ini, kelompok band ini menaruh harapannya kepada lagu Biarlah sebagai single pertamanya. Lirik lagu yang sebenarnya bertutur tentang kekesalan hati ditinggal kekasih tersebut disampaikan Nidji tidak dengan cara yang cengeng. Up beat yang diracik untuk lagu itu terdengar sangat ampuh untuk membawa penikmatnya bersuka cita. Apalagi, jika didengar sambil menyaksikan aksi Giring yang biasa begitu atraktif di atas panggung.
Giring mengaku, tembang Biarlah ini diciptakannya dari hasil pengalaman pribadi. ''Lirik yang dituliskan di lagu ini memang berasal dari sebuah pengalaman pribadi saat saya mengalami putus cinta,'' katanya sambil tersenyum malu.
Prosesi peluncuran album Top Up yang digelar di Jakarta itu cukup spesial. Selain mempresentasikan karya terbaru, aksi Nijdi ini ternyata dihadirkan secara live lewat 19 stasiun radio di beberapa kota Indonesia. Sedangkan dari lokasi peluncuran album di salah satu bioskop di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, dipadati pula oleh 300 nidjiholic sebutan bagi para penggemar grup musik ini.
Di tengah acara, anak-anak Nidji menuturkan hal yang bisa jadi tidak banyak diketahui orang sebelumnya. Mereka menceritakan tentang kerapnya pertengkaran yang terjadi antarpersonel saat pembuatan album pertama. ''Mungkin, karena baru pertama, sering sekali ada perbedaan pendapat. Perbedaan itu bikin kami sering konflik,'' kata Giring.
Untung, kejadian itu tidak terjadi lagi di album kedua mereka. Sebaliknya, tutur Giring, enam personel Nidji justru semakin solid. ''Alhamdulillah. Sama sekali nggak ada yang berantem. Jauh lebih kompak. Segala sesuatunya lebih bisa dikompromikan bareng-bareng.''
Di luar studio
Album Top Up lebih banyak digarap di luar studio. Padatnya jadwal Nidji mengharuskan para personelnya untuk kreatif memanfaatkan waktu guna memikirkan karya selanjutnya. ''Album ini lebih banyak kami kerjakan pas lagi di jalan. Enam bulan setelah album pertama, kami sebenarnya sudah mulai nyicil. Kalau diakumulasikan, pengerjaannya sekitar dua sampai tiga bulan lah,'' papar Ariel.
Sementara itu, mengenai makna dari judul album Top Up ini, Giring memiliki jawaban sederhana. ''Selain gampang disebut, kami juga memaknainya seperti sebuah doa. Mudah-mudahan kami juga masih bisa terus ke atas lagi dan meraih impian untuk menjadi band yang abadi,'' katanya.
Secara keseluruhan album ini menghadirkan 12 tembang yang semuanya fresh (baru). Sedangkan secara musikal, di album kedua ini Nidji menghadirkan warna yang cukup beragam, mulai dari yang upbeat hingga menghadirkan nada-nada yang melodius.
Nidji Tidak Tiru
Oleh FIRDAUS SAHAT (yang diterbangkan ke Jakarta oleh Warner Music Sdn Bhd)
MENJADI tradisi bagi band Indonesia menghasilkan lagu sendiri. Bukan skeptikal dengan karya komposer lain, tetapi mahu bakat seni yang ada dinilai sendiri oleh peminatnya.
Tidak terkecuali Nidji, jika album pertama mereka berjudul Breakthru’ mendapat sambutan hangat peminat tempatan, album kedua, Top Up pasti memukau dengan karya seni yang lebih bermutu hasil ciptaan mereka sendiri.
Walaupun album kedua kumpulan yang dianggotai enam anak muda iaitu Giring (vokal), Andro (bass), Run-D (keyboard), Rama (gitar), Ariel (gitar) dan Adri (drum) itu belum memasuki pasaran Malaysia, namun di Indonesia ia berjaya mencuri pandang peminatnya.
Nyata lagu hasil ciptaan sendiri lebih berjiwa, malah lebih baik daripada album sulung mereka. Jelas Giring, mereka masih mengekalkan genre pop untuk album kedua. Namun, spekulasi mengatakan mereka meniru konsep beberapa kumpulan dari Barat tidak benar.
“Sebenarnya ramai beranggapan konsep muzik kami sama seperti band Barat iaitu Muse dan Coldplay. Pun begitu, kami tidak pernah terfikir untuk mengambil konsep mereka untuk meneruskan kerjaya seni ini.
“Mungkin ada sedikit persamaan antara muzik kami dengan mereka, tetapi kami tidak meniru. Mungkin disebabkan kumpulan dari Barat sudah lama memulakannya berbanding kami, jadi kami dikecam begitu,” katanya.
Bagaimanapun, jelas Giring, mereka menjadikan muzik dibawa kumpulan The Police dari Paris sebagai contoh. Bukan mahu meniru, tetapi menjadikan mereka sebagai mentor.
“Kami mahukan karya tulen dan sebab itu kami tidak meniru konsep dibawa mereka. Namun, kami menjadikan kumpulan itu sebagai contoh, malah muzik mereka juga ada sedikit persamaan dengan kami.
“Selepas membuat kajian dan membandingkan muzik kami dengan mereka, kami memilih konsep itu dan berusaha membawa muzik dengan cara tersendiri, malah cuba menghasilkan lagu yang enak ketika didendangkan.
“Nyata, ia menjadi kekuatan buat kami. Kini, Nidji tampil dengan muzik berbeza berbanding muzik dibawa band lain.
“Kami yakin kehadiran album kedua pada awal tahun depan akan dapat memikat peminat muzik di Malaysia. Selain itu, kami akan mengadakan jelajah di Malaysia pada 22 hingga 27 Januari bagi mempromosi album ini,” katanya.
Mengulas judul yang digunakan untuk album kedua, Nidji memilih Top Up kerana mereka ingin kekal dalam industri. Selain itu, mereka memasang cita-cita untuk terus meningkat sejajar judul dipilih.
“Bukan mudah untuk ada di puncak. Pun begitu, kami memasang angan-angan untuk berjaya dalam bidang penuh mencabar ini.
“Untuk terus kekal dalam industri, kami perlu membawa muzik ringkas tetapi pelbagai seperti muzik yang kami bawa kini. Harap-harap percubaan kami dapat membuka ruang luas untuk meneruskan perjalanan dan diterima pencinta muzik,” katanya.
Mengenai Top Up, Nidji tampil dengan mengetengahkan single pertama berjudul Biarlah. Menurut Giring, lagu itu dicipta berdasarkan pengalamannya sendiri.
“Sebenarnya, single itu lahir daripada pengalaman saya. Ia menceritakan kisah percintaan saya yang kecundang di tengah jalan. Tak sangka, pantas ia berjaya memikat pendengar.
“Selain itu, dalam album kedua, kami turut menampilkan 10 lagu baru. Antaranya Arti Sahabat, Cinta Tidak Pernah Sama, Jangan lupakan dan banyak lagi,” katanya.
Sementara itu, sesi pelancaran album Top Up yang diadakan minggu lalu di Jakarta dihadiri ratusan peminat mereka, selain media tempatan dan juga dari Malaysia. Lebih menarik, majlis pelancarannya disiarkan secara langsung menerusi 20 stesen radio di sana.
Yang boleh dibanggakan dengan album kedua ini, ia menampilkan muzik menarik. Selain peminat Nidji, media di Indonesia memuji album kedua hasil ciptaan enam anak muda ini, malah beranggapan mereka mampu melangkah lebih jauh.
Nidji Launching Top Up
Jumat, 9 November 2007, di salah satu studio di Blitz Megaplex, digelarlah sebuah acara seru: Launching Top Up, album terbaru Nidji!
Yup! Jumat sore kemarin, Nidji merilis album terbaru mereka, Top Up. Acara itu dihadiri oleh wartawan dari berbagai media Indonesia dan Malaysia, dan pastinya Nidjiholic! Maklum deh, acara ini emang diumumin di nidji.blogspot.com dan Nidjiholic yang mau dateng ke acara launching ini cuma diminta menemui koordinator Nidjiholic di Blitz Megaplex 1 jam sebelum acara dimulai. Gak heran kalau banyak banget Nidjiholic yang memenuhi studio Blitz malam itu.
Anyway, launching Top Up juga mengudara di Prambors 8 kota dan radio-radio lain di Indonesia. Okki-Darto bergerak jadi MC gokil sore itu. Selain itu, Nidji juga membawakan lagu-lagu dari album terbaru mereka, seperti Biarkanlah, Cinta Tak Pernah Sama, dll. Hebatnya, walaupun album Top Up baru bisa didapatkan beberapa hari sebelum launching, tapi para Nidjiholic yang dateng udah apal abis lagu-lagunya! Koor para Nidjiholic memenuhi studio saat Nidji manggung. Keren!
Tampaknya Nidji siap mengulang kesuksesan mereka selama 2006 dan 2007 kemarin. Siap-siap untuk Nidji di tahun 2008! Tapi yang pasti gaya rambut Giring akan tetap kribo kayak sekarang. Hehe justru itu ciri khasnya kok!
Walaupun gaya rambutnya tetep sama, tapi ada sesuatu yang beda waktu Nidji tampil sore itu. Giring sang vokalis nyanyi sambil main bass drum dan keyboard! Hmm..kayaknya nonton penampilan live Nidji bakal main seru ni..
Simak foto-foto seru dari launching Top Up Nidji di:
http://www.pramborsfm.com/?opt=gallery&id=15.
Rekaman alias podcastnya bisa didengerin di:
http://www.pramborsfm.com/?opt=dlpc&id=767
Top Up, Gebrakan Kedua Nidji
Dari: Liputan6 (18.11.2007)
Jakarta: Band Nidji kembali menggebrak belantika musik Tanah Air. Pada 9 November silam mereka meluncurkan album kedua bertajuk Top Up di Mal Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Dalam album baru ini, grup musik yang digawangi Giring (vokal), Rama (gitar), Ariel (gitar), Randy (keyboard), Andro (bas), dan Adri (drum) menjadikan lagu Biarlah sebagai andalan.
Menurut Giring, album Top Up diisi beberapa lagu berbahasa Inggris sama seperti album sebelumnya. Album ini juga diwarnai tembang-tembang bertema cinta dengan nuansa musik yang lebih dinamis. "Di album Top Up kita mencampur lagu berbahasa Indonesia dan Inggris dan 60 persen bertema cinta pengalaman pribadi dengan suguhan baru," kata pria berambut kribo itu dalam Bincang Akhir Pekan Liputan 6 Pagi SCTV, Ahad (18/11).
Nidji mulai dikenal masyarakat sejak kesuksesan album perdana Breakthru yang dikeluarkan pada 2006. Berkat album tersebut nama mereka pantas disejajarkan dengan band papan atas Indonesia lainnya seperti Peterpan, Ungu, dan Dewa 19. Karena itu, Nidji berharap album kedua bisa meraih keberhasilan serupa.(RMA/Anastasia Putri)
Liat Video Rekamannya: http://www.liputan6.com/sosbud/?id=150905
Top Up: Nidji Merangkak ke Atas
Jakarta, Sukses dengan album 'Breakthru' kini Nidji merilis album kedua mereka. Dengar juga penuturan Rama sang gitaris Nidji soal 'Top Up' yang tengah merangkak ke atas ini.
Bayi ajaib. Sebutan itu mungkin amat cocok diberikan pada Nidji. Bagaimana tidak, di album pertamanya ia sudah bisa langsung berjalan tanpa terjatuh. Kini di album kedua Nidji malah mengalami "kemunduran".
Mundur untuk mengambil ancang-ancang melesat. Mereka kembali merangkak. Bukan hanya maju tapi juga ke atas. Andro, Adri, Rama, Ariel, Randy dan Giring seperti tak mau melupakan usia mereka dengan popularitas yang berbanding terbalik.
Mengusung suara-suara yang tak lazim, Nidji secara total memang lebih dewasa di album ini. Instrumen yang makin have fun diimbangi dengan kedewasaan dalam segi lirik, kebersamaan, juga cara pandang mereka dalam bermusik.
'Top Up' dibuka dengan singel 'Biarlah' yang catchy. Pop dance yang paling tepat untuk berjingkrak. Lirik sederhana dengan komposisi musik ala Nidji yang khas. Coba kita simak penuturan Rama sang gitaris kepada detikhot via ponselnya:
'Biarlah' itu adalah lagu yang unik, energik buat Nidji. Liriknya pengalaman Giring. Kita bikin pas di Balikpapan, dalam rangka lagi nge-jam aja. Untuk ini kita eksplor di musik habis-habisan.
'Airin' musiknya fresh banget, eksplorasi soundnya juga. Serunya kita nyanyi bareng teriak bareng di lagu itu, Tapi dibilang agak aneh untuk ukuran orang Indonesia. 'Pulang' itu pop banget. Acuan kita Beatles. Sengaja bikin vintage aja. Sengaja cari yang Beatles banget. Di bagian belakang ada part Giring bersenandung. Mungkin dia lagi take rekaman terus bergumam.
Kalau 'Akhir Cinta Abadi' itu lagu Randy. Awalnya liriknya tentang cinta tapi entah kenapa akhirnya Giring punya tema baru. Waktu itu Giring ngebayangin bokap dia. Jadi lagu itu buat orang yang ditinggalkanlah.
Demikian penuturan Rama. 'Akhir Cinta Abadi' memang nge-pop sekali. Lagu diiringi denting gitar akustik dengan piano yang dimainkan Giring. Sang vokalis sengaja mendedikasikan lagu tersebut untuk sang ayah yang telah tiada.
Akankah kau melihatku, saat ku jauh
Akankah kau merasakan kehilanganku
Jiwaku yang telah mati, bukan cintaku
Janjiku slalu abadi, hanya milikmu
Tiga dari 12 track di album ini berbahasa Inggris. Khusus untuk lagu 'Arti Sahabat' jangan heran jika Anda menemukan semangat yang sama seperti saat hits 'Sahabat Sejati' milik Sheila on 7 dirilis pada masanya dulu.
Secara keseluruhan album ini memang terdengar aneh, lain dari kebiasaan. Di dengar sekali album ini pasti membuat orang masih bertanya-tanya dan coba mencermati. Coba saja apakah akan berubah setelah Anda mendengarnya berkali-kali?
Daftar track album 'Top Up' Nidji:
1. Penantian
2. Biarlah
3. Jangan Lupakan
4. Cinta Tak Pernah Sama
5. Airin
6. Shadows
7. Pulang
8. Akhir Cinta Abadi
9. Never Too Late
10. Kau yang Terindah
11. Lovers
12. Arti Sahabat
Making The Video "Arti Sahabat"
Di video klip ini akan melibatkan 200 orang NIDJIholic yang bersedia diambil gambarnya.
Buat NIDJIholic yang akan join di even ini dapat mengisi data-datanya di link berikut:
http://baseportal.com/cgi-bin/baseportal.pl?htx=/nidjizone/VC_ArtiSahabat
Lagu Arti Sahabat digunakan dalam kampanye penanggulangan AIDS, salah satunya jadi theme song acara MTV Staying Alive 2007,iklannya udah sering nongol di Global TV/ MTV.
Ditunggu partisipasi NIDJIholic tampil di video Klip ini.
Making The Video, BIARLAH
minggu pagi (04.11.07) jam 7 pagi kawasan bioskop megaria cikini jakarta udah rame dengan beberapa crew & talent production house yang bakal menggarap video klip perdana "biarlah" dari album teranyar "top up". terilihat juga dari jam 7 pagi rund plus ceweknya yang ikutan main plus kita berempat nidjiholic (gw, adam, ai & bowo) yang dikasih kesempatan nongol dikit di video klip "biarlah". suatu pengalaman juga ngikut event ini berpanas-panas dari pagi ampe sore dengan adegan yang diulang-ulang.
video klip ini direncanain ambil gambar mulai pagi hari ampe sore di megaria, tepatnya di samping bioskop, di tempat ini ambil gambar model klip, personil nidji, beberapa figuran plus beberapa nidjiholic. sore hari ampe malam hari lokasi shooting pindah ke studio gudang di daerah cililitan untuk perform music nidji.
model video klip kali ini adalah mario lawalata plus satu cewek model juga. kita tunggu aja hasil akhir video klip ini.
liat foto-foto lain di: SINI
mobile blog by: tam at tamtomo@nidjiholic.com
Top Up, Nidji Lebih Solid?
Nidji meluncurkan album kedua, pekan lalu. Di album terbaru setelah Breakthru itu, Giring dkk mengaku lebih solid. Sesolid apakah?Diudarakan serentak oleh 19 stasiun radio di beberapa kota besar di Indonesia, Jumat (9/11) lalu, acara peluncuran album kedua Nidji, Top Up begitu meriah. Band dengan personel Giring (vokal), Ariel (gitar), Rama (gitar), Andro (bass), Adrie (drum), dan Randy (kibor) ini juga tampak bersemangat tampil di Studio Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Sekitar 300 Nidjiholic, sebutan untuk fans berat Nidji, turut menyemarakkan launching album tersebut.
Menggarap Top Up bagi Nidji merupakan keleluasaan bereksperimen dalam berkarya. Selain tema album yang sesuai dengan pengalaman kehidupan para personelnya, Nidji juga sukses meramu sound. Kali ini band yang populer dengan tembang Bila Aku Jatuh Cinta, Hapus Aku dan Disco Lazy Time itu menyuguhkan musik yang cukup unik dengan melibatkan berbagai alat yang jarang digunakan musisi lain, seperti menggunakan brankas besi menjadi elemen perkusi. Contoh lagu yang menggunakan alat musik ini adalah Penantian.
Album ini lebih banyak digarap di luar studio karena padatnya jadwal Nidji, dan mendorong Nidji harus kreatif memanfaatkan waktu untuk menciptakan album baru. Dan album kedua tersebut mereka garap sekitar dua sampai tiga bulanan. Di album kedua ini Nidji memilih lagu berjudul Biarlah sebagai andalan.
Meski Biarlah menceritakan tentang kekesalan hati ditinggal kekasih, namun Nidji justru membawakan lagu tersebut dengan irama upbeat dan jauh dari kesan cengeng.
Masih soal proses penggarapan, album kedua ini dirasa para personel Nidji membuat mereka lebih solid dibanding pembuatan album pertama yang lebih sering bertengkar. Hasilnya, Top Up jadi lebih berbobot dan menjadi bentuk totalisme keenam personel Nidji. “Ya, album ini menguatkan posisi kita di industri musik Indonesia. Mudah-mudahan nggak ada lagi bajakan. Cintai produk Indonesia juga dong,” ujar Giring.
Bicara pentas, meski kerap tampil di atas panggung dan jadi pusat perhatian, hingga kini personel Nidji mengaku masih saja grogi. Hal ini diamini Giring. “Kita memang wajib deg-degan,” tutur Giring, jujur.
Rupanya deg-degan di atas pentas sudah jadi satu kebiasaan bagi Nidji. Tanpa rasa deg-degan, Nidji sering merasa konsernya berantakan. “Kita harus nervous tiap manggung biar hasilnya bagus. Makin nervous, kita makin ugh,” jelas vokalis bergaya mirip Jim Morrison itu.
Nidji Lepas Album Top Up
Jakarta, Tribun - Bagi penggemar Nidji kini boleh berbunga-bunga. Pasalnya Nidji yang digawangi Giring, Rama, Andro, Ariel, dan Adrian Rund baru saja melepas album keduanya dengan menggelar konser mini sekaligus peluncuran Top Up di Mege Blizt Kawasan Hotel Indonesia. Kalau di album pertama Breakthru, Nidji masih menanamkan idealisme bermusik, kini di album kedua Nidji membuka lebar-lebar kepada pecinta musik INdonesia atau bisa dikatakan Nidji sok akrab dulu, dan hampir melupakan idealisme.
"Dibanding dengan album pertama, di album kedua ini kita suguhkan nuansa baru dan kita mencoba untuk berakrab-akrab ria dengan para pecinta musik di Indonesia. Apalagi kami sangat menikmati dalam proses pembuatan album kedua ini," tukas Giring saat jumpa pers dalam peluncuran album keduanya.
Sebuah single pembuka yang berjudul Biarlah, masih memperlihatkan karakter Nidji yang kita kenal. Yang senang memacu semangat kita untuk bersuka cita, tidak peduli dengan lirik yang sebenarnya bercerita tentang kekesalan hati. Namun tetap mengandalkan sisi melodius sebagai ciri khas Nidji.
"Kami memang ingin terdengar lebih simpel. Yang pasti kami nggak latah juga menyisipkan orkestra di album ini. Kami membuat lagu ngepop tapi nggak takut untuk jadi murahan. Kami meracik intonasi melayu dengan sesuatu yang baru, jadi memang ada perbedaan dengan album pertama," kata Andro.
Berbicara soal lirik yang mereka tulis, juga merupakan hal yang snagat mengasyikkan. Kadang bermain dengan kata-kata ringan yang sangat fun. Namun sesekali bisa menusukl hati para pengemarnya. Tidak heran kalau MTV Staying Alive yang berkampanye soal AIDS mengangkat lagu Arti Sahabat sebagai tema even tersebut.
"Lagu tersebut bukan saja dibungkus dalam nuansa bersemangat tapi liriknya bakalan bikin kita semua memandang segala sesuatu dari sisi yang positif," jelas Giring.
Prosentase lagu berbahasa Ingris di album kedua Nidji memang tidak sebanyak di album pertama. Namun bukan berarti mereka lupa akan tujuan go international.
Kami tetap mengumandangkan to the top of the world dan saya ucapkan terima kasih atas dukungannya kepada semua pihak agar album kedua kami bisa diterima di pasaran," kata Runde.
Ada 12 lagu di album Top Up milik Nidji kali ini, yakni Penatian, Biarlah, Jangan Lupakan, Cinta Tak Pernah Sama, Airin, Shadow, Pulang, Akhir Cinta Abadi, Never Too Late, Kau Yang Terindah, Lovers dan Arti Sahabat.
Menghebohkan Dunia Musik
NIDJI adalah salah satu band generasi baru Indonesia yang lumayan menghebohkan dunia musik kita. Bagaimana tidak, dengan mengandalkan lagu-lagu yang dalam hitungan bisnis tidak terlalu menjual bagi telinga orang Indonesia, tetapi mereka malah mendulang kesuksesan yang tiada tara dari album pertama mereka Breakthru.
Album yang akhirnya dirilis dalam dua bahasa ini memperoleh sambutan yang cukup dahsyat dari pendengar musik Tanah Air. Dengan single macam Sudah, Hapus Aku mereka menguasai tangga lagu radio- radio Indonesia. Bahkan lagu Heaven malah menjadi soundtrack dari serial ngetop Heroes untuk area Asia. Akankah di album kedua Nidji ini sesukses album pertama?.
Kompak, Album Baru Tanpa Pertengkaran
JAKARTA - Setelah menggebrak dengan album debutnya, Breakthru’, band Nidji meluncurkan album kedua. Para personel Nidji, Giring (vokal), Ariel (gitar), Rama (gitar), Andro (bas), Adrie (drum), dan Randy (keyboard), merasa lebih leluasa bereksperimen di dalam karya yang mereka beri nama Top Up itu.
Salah satu yang menjadi sasaran eksplorasi mereka adalah sound. Cukup unik karena Nidji kali ini melibatkan alat yang tidak biasa untuk menyumbang bunyi-bunyian di sebagian lagu mereka. Itu bisa terlihat pada lagu Penantian. Untuk mendapatkan suara dentuman yang khas, Giring menyulap sebuah brankas besi menjadi elemen perkusi.
Lagu bertajuk Biarlah dipilih menjadi jagoan. Lirik lagu yang sebenarnya bertutur tentang kekesalan hati ditinggal kekasih tersebut disampaikan Nidji tidak dengan cara yang cengeng. Up beat yang diracik untuk lagu itu terdengar sangat ampuh untuk membawa penikmatnya bersuka cita. Apalagi, jika didengar sambil menyaksikan aksi Giring yang biasa begitu atraktif di atas panggung tersebut. Giring mengaku, lagu yang diciptakannya itu berangkat dari pengalaman pribadinya. "Ya, ini adalah pengalaman pribadi aku pas putus cinta," ujar pemilik rambut kribo tersebut lantas tersenyum.
Prosesi peluncuran album Top Up yang diadakan Jumat (9/11) lalu cukup spesial. Selain mempresentasikan karya terbaru mereka di depan wartawan, aksi Nijdi saat itu langsung mengudara lewat 19 stasiun radio beberapa kota di Indonesia. Sekitar 300 Nidji Holic, sebutan untuk fans berat Nidji, ikut memadati acara yang diadakan di studio Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, tersebut.
Di tengah acara, anak-anak Nidji menuturkan hal yang bisa jadi tidak banyak diketahui orang sebelumnya. Mereka menceritakan tentang kerapnya pertengkaran yang terjadi antarpersonel saat pembuatan album pertama. "Mungkin, karena baru pertama, sering sekali ada perbedaan pendapat. Perbedaan itu bikin kami sering konflik," papar Giring lagi.
Untung, kejadian itu tidak terjadi lagi di album kedua tersebut. Sebaliknya, tutur Giring, enam personel Nidji justru semakin solid. "Alhamdulillah. Sama sekali nggak ada yang berantem. Jauh lebih kompak. Segala sesuatunya lebih bisa dikompromikan bareng-bareng," imbuhnya.
Album Top Up lebih banyak digarap di luar studio. Padatnya jadwal Nidji mengharuskan para personelnya untuk kreatif memanfaatkan waktu guna memikirkan karya selanjutnya. "Album ini lebih banyak kami kerjakan pas lagi di jalan. Enam bulan setelah album pertama, kami sebenarnya sudah mulai nyicil. Kalau diakumulasikan, pengerjaannya sekitar dua sampai tiga bulan lah," terang Ariel.
Soal judul, anak-anak Nidji menganggap bahwa itu cukup menggambarkan perjalanan mereka di ranah industri rekaman Indonesia. "Buat kami, nama adalah doa. Kami masih belum apa-apa. Tapi, kami berdoa untuk bisa terus eksis dan bisa terus ada di posisi top dan up," ucap Giring.(gen)
Nidji Top Up Menuju Puncak
Jakarta-Nidji belum lagi berada di puncak kejayaan, meskipun album mereka sebelumnya, Breakthru, menggondol banyak penghargaan. Hanya butuh satu album saja bagi Nidji untuk selangkah demi selangkah menuju puncak. Lewat album keduanya, Top Up, jalan menuju puncak itu semakin terang.
“Bagi kami, judul album ini seperti sebuah doa, nama itu kan doa. Kami masih belum merasa menjadi apa-apa, kami ingin terus menanjak ke atas dan bisa menjadi legenda musik Indonesia,” kata Giring, vokalis Nidji, dalam peluncuran album yang disiarkan secara langsung di 19 radio seluruh Indonesia dari Blitz Megaplex, Jakarta, Jumat (9/10).
Single pertama mereka di album ini, “Biarlah” sudah kerap terdengar di radio dan menjadi salah satu lagu yang banyak diminta pendengar. Namun, video klip yang dibuat oleh Abimael Gandhi belum beredar dan baru diputar perdana bersamaan dengan peluncuran album tersebut.
Satu lagu lagi, yang menurut Giring sangat menggambarkan mereka saat ini, “Arti Sahabat” dipilih MTV Staying Alive untuk menjadi lagu tema kegiatan kampanye HIV-AIDS di Indonesia. “Itu memang kami banget,” kata Giring.
Berbicara soal sahabat, satu album cukup menjadi pengalaman berharga bagi mereka untuk memperkuat persahabatan di antara mereka. “Jujur aja, di pembuatan album ini kami semakin kompak. Gue ingat waktu buat album Breakthru, banyak (personil) yang berantem, tapi di sini, kami ketawa-ketawa aja,” kata Giring di sela-sela penampilan mereka di hadapan ratusan Nidjiholic (penggemar Nidji) yang ikut menghadiri peluncuran album ini.
Bebas
Ya, bagi Giring, Rama (gitar), Ariel (gitar), Adri (drum), Andro (bas), dan Randy (keyboard), mengaku proses pembuatan album ini sangat menyenangkan. Apalagi, mereka merasa lebih bebas dibandingkan dengan ketika menggarap album pertama. Rasa khawatir serta masih mencari-cari bentuk yang kira-kira akan diterima publik membuat Giring dkk lebih berhati-hati ketika itu. “Kalau Breakthru dulu kami masih deg-degan, bisa diterima nggak, ya? Semuanya kami pikirkan dengan hati-hati. Kalau (pembuatan) Top Up kami lebih lepas, bebas. Pokoknya, kami memberikan energi 200%, lebih ekspresif, di album ini,” kata Giring.
Energi itu tercurah sejak mereka masih berada dalam tur-tur ke luar kota. Tidak jarang personel mereka tidak sabar ingin masuk ke dapur rekaman, bukan hanya karena telah memiliki materi yang cukup, tapi juga kerna tidak sabar menggunakan alat baru. Ya, satu lagi perbedaan mereka alat-alat baru milik mereka, tidak lagi menyewa, yang membantu proses pembuatan album ini.
Cowok-cowok asal Jakarta ini mempertahankan ciri khas musik mereka yang ceria, jauh dari garis musik pasaran dari band-band baru yang nge-top berlahan-lahan. Bukan lagu-lagu sedih bertemakan cinta yang mereka tawarkan 12 lagu dalam album ini. Dengar saja lirik single pertama mereka, “Biarlah” yang sebenarnya mengisahkan kekesalan hati karena cinta, namun, Nidji membawakan lagu tersebut dalam melodi yang ceria.
Melodi, yang menjadi kekuatan Nidji, masih terdengar kental di album ini, seperti pada “Jangan Lupakan” yang menggabungkan lirik bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Oh iya, lirik berbahasa Inggris agak dikurangi di album ini dibandingkan dengan album pertama dahulu, meskipun nama mereka kini lebih dikenal di kalangan pecinta musik Asia Tenggara. Selangkah demi selangkah, Nidji menuju puncak. (mil)
Album Top Up, Antarkan Nidji To The Top
Semangat grup band Nidji merilis album kedua sudah pada ‘puncaknya’. Begitu ambisius membidik top of he world, Nidji memberi tajuk albumnya, ‘Top Up’. Apakah hanya sebatas euphoria semata, atau Giring CS dapat menjadikannya nyata?
“Tadinya kita ada beberapa alternative judul. Up Away, Flay Away, yang ada konotasi ke atas, mungkin seperti all the way to the top. Akhirnya sahabat kita kasih ide, kenapa enggak Top up aja,” terang Giring ditemui pada peluncuran album ‘Top Up’, Blitz Megalplex, Jumat lalu (9/11). Atas saran teman, dan semangat Giring (Vokal), Rama (Gitar), Andro (Bass), Ariel (Gitar), Adrie (Drum) dan Randy (Keyboard), mantap mereka menatap panggung dunia sebagai pijakan kedepan.
“Album ini akan dirilis di Malaysia, mereka juga menjalani sejumlah tur di Malaysia,” kata Ibu Acin, produser Musica Studio. Sukses album ‘Breakthru’ benar-benar menjadi breakthrough bagi mantan ‘band plaza EX’ ini. Siapa yang tidak suka dengan lagu hits mereka macam ‘Sudah’, ‘Child’ atau ‘Heaven’. Single pertama album Top Up, ‘Biarlah’ pun sudah menempati posisi terhormat di chart-chart radio tanah air.
“Kita pengen bisa jadi band legend. Kayak The Beatles.. ha ha ha,” canda Giring, serius. Paling tidak bisa memiliki karir sepanjang Slank dan karya seawet Koes Plus, menjadi target mereka. “Kita pengen terus bermusik sampai sudah bungkuk, sudah buncit, enggak bisa main musik lagi,” harap Giring.