Lets Search!

Facebook Connect


Warna Pelangi Rasa Coldplay

Setelah denger lengkap album Nidji "Breakthru" tak terasa seperti denger kelompok musik aliran modern rock bule (terutama band-band british) dengan irama yang familiar dan enak di kuping, apalagi pada lagu dengan bahasa Inggris.
Emang mereka ngakuin kalo terpengaruh ama band-band luar seperti Coldpaly, Keane, L'Arc-en-ciel, Go Go Dolls, U2, Radiohead, Smashing Pumpkins, The Verve, Dave Mathews & The Killers.
Dengan format musik modern rock yang dipadu ama unsur punk, pop, alternatif & progresif emang secara langsung maupun tak langsung Nidji terpengaruh & terinspirasi ama band-band tersebut.

Yang menjadi nilai lebih dari Nidji juga karena karakter suara (dan rambut kribo?) dari Giring sang vokalis yang khas, fasih dan kental aroma britishnya.
Selain itu Nidji merupakan satu-satunya band baru yang dianak-emaskan Musica untuk menembus pasar internasional negeri seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Jepang dan Korea untuk tahap awalnya. Dan untuk pasar lokalpun promosinya digeber habis-habisan dibandingkan band baru lainnya dari Musica seperti masuk di MTV Exclusive Artists dan penayangan video klip or nongol di TV yang lebih sering hingga da media yang bilang kalo Nidji bakal menggusur Samsons. Ya kita tunggu aja!.

Nidji, bersal dari kata Jepang Niji yang berarti pelangi yang merefleksikan warna musik dari para personil yang beragam dari kelompok musik asal Jakarta yang diproduseri Noey Java Jive (sebelumnya Noe melejitkan Peterpan & Letto).
Nidji sebenernya terbentuk tahun 2002 dan formasi terakhir beranggitakan Giring (Vokal), Rama (Gitar), Ariel (Gitar), Randy (Keyboard), Andro (Bas) dan Adri (Drum).

Seluruh lagu dari album Breaktru berjumlah 10 buah (Sudah, Hapus Aku, Bila Aku Jatuh Cinta, Heaven, Manusia Sempurna, Child, Disco Lazy Time, Engkau, Breakthrough & Kau Dan Aku) dengan warna yang berbeda-beda mulai dari yang romantis sampai yang berirama disko .

Sebut saja track "Sudah", "Hapus Aku", "Bila Aku Jatuh Cinta" yang banyak bermain dengan ritme slow melankolis dan easy listening dengan kental aroma Coldplay-nya, nyaman di kuping serta mengena dengan lirik-liriknya.

Single yang paling enak didengar yakni "Child" sangat menyentuh sampai akhir lagu, dibuka sama denting piano yang memainkan satu not secara repetitif plus entakan drum sebagai ground, singel ini langsung mengingatkan kita pada Coldplay.
Lafal british Giring yang nyaris sempurna dalam menyanyikan lirik dalam bahasa inggris, plus timbre dan cengkoknya yang mirip-mirip orang bule, makin memperkuat kesan itu.

Single kedua mereka "Sudah" yang akan membawa kita ikut merasakan pedih dan dramatisnya sebuah kejadian yang memilukan dan mengiris lubuk hati kita yang paling dalam, sebuah kejadian cinta yang sangat menyentuh dan seringkali terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Beat drum, suara keyboard dan vocal Giring yang soulful diawal lagu langsung membawa kita ke suasana sebuah hati yang penuh penyesalan pada sebuah tragedi yang telah terjadi atas ketidakcocokan dalam satu hubungan yang terpakasa harus berakhir walaupun masih saling menyayangi, apalagi dengan sentuhan gitar akustik yang dimainkan Rama.
Semuanya dikemas rapi dengan nuansa britpop yang kental. Musiknya menjadi penuh dan mantap.
Dramatisasi lagu ini diperkuat suara string pada bridge setelah reffrain dengan lirik yang amat menyentuh itu.

Single "Heaven" yang sempat terasa Keane sbenernya sempet dirilis sekitar akhir 2004 dalam bentuk mini album (2 lagu) oleh produser independen cuma dicetak sekitar 500 keping, mini album berbahasa Inggris itu ternyata laris manis.
Singel "Heaven" pun sempat jadi jawara di chart independen beberapa radio swasta beken di Jakarta.
“Heaven buat kami tuh ibarat cerminan enerjinya Nidji. Almost perfect deh. Dari segi lirik maupun musik. Kami selalu enjoy maininnya,” ungkap Rama, gitaris yang sampe saat ini masih nyambi sebagai penyiar di sebuah radio swasta di Jakarta.
“Makanya kami ngotot buat masukin lagu ini ke album ini. Biarpun konsekuensinya kami musti take ulang, dan sedikit diubah aransemennya,” timpal Giring, yang membuat sebagian besar lagu Nidji.

Mo denger pengaruh kelompok bule yang lain?
Coba simak "Manusia Sempurna" & "Jika Kau dan Aku" kita akan terbawa nuansa yang dingin namun ramah ala Embrace.
Trus simak "Hapus Aku, "Engkau" dan "Heaven" kita diajak untuk sedikit mengentakkan kaki sembari memupuk sedikit optimisme dalam atmosfer anthemic ala Keane.
Jangan kaget pula kalo setelah puas merenung tau-tau kita dibawa berjingkrak dalam balutan new wave ala The Killers atau Interpol dalam lagu "Disco Lazy Time" dan "Breakthrough"

So... itulah Nidji satu lagi musik indonesia yang berwarna pelangi.

(www.tamtomo.blogspot.com)