Lets Search!

Facebook Connect


Nidji Masih Berkiblat Ke Inggris

Persabatan dan asmara tetap menjadi tema sentral dalam album baru mereka.
Jika tak ada aral melintang, akhir tahun ini Nidji akan kembali melahirkan album. Namun, band yang tengah digradungi anak muda ini menegaskan tidak akan melakukan 'lompatan besar' seperti yang telah dilakukan SamSons -- grup band asal Jakarta yang menjadi seangkatan dengan Nidji.

''Secara musikal, kita akan tetap menampilkan musik yang enjoy dan simple saja,'' kata Giring Ganesha, vokalis Nidji, selepas tampil di panggung Soundrenalin 2007 yang dihajat di Padang, Sumbar, belum lama ini.

Mengenai 'lompatan besar' yang dilakukan SamSons itu merujuk pada penggarapan proses produksi album Penantian Hidup di tiga benua, Asia, Amerika, dan Australia, serta eksplorasi musikal yang menyisipkan elemen orkestra.

''Untuk saat ini, kita sepertinya masih akan tetap memanfaatkan sumber daya lokal saja,'' papar Giring. ''Kami menilai sejauh ini sumber daya lokal kita sudah cukup, sehingga tidak perlu harus ke luar.''

Lebih lanjut Giring menjelaskan untuk inspirator musik Nidji di album baru nanti masih tetap berkiblat pada sejumlah band dan musisi asal Inggris. Di antaranya, The Killers, Keane, The Beatles, dan juga U2 serta Radiohead.

Warna musik yang disuguhkan oleh grup-grup asal Inggris itu memang seperti diakui para personel Nidji telah memberikan pengaruh besar terhadap album mereka bertajuk Breakthru yang dirilis dalam dua versi -- Indonesia dan Inggris. Dominasi modern rock Nidji itu bercampur dengan unsur-unsur progresif, funk, alternatif, dan warna pop itu sendiri.

Meski menyebut akan tetap terpengaruh oleh jenis musik band asal Inggris, namun Nidji mengaku tetap tidak melupakan dominasi musik dalam negeri. ''Padi juga memberikan pengaruh terhadap kami,'' sahut Rama, gitaris Nidji, menyebut salah satu grup band papan atas asal Surabaya.

Di dalam album kedua nanti, Nidji berusaha juga untuk menghadirkan karakter sound yang lebih segar dan baru. ''Harapan kami sound baru ini akan memberikan keterbaruan buat kami dan juga para Nidjiholic (sebutan buat para penggemar Nidji),'' ujar Adri, sang penabuh drum.

Mengenai lirik yang akan dihadirkan di album kedua Nidji mendatang, Giring menjelaskan bahwa tema mengenai persahabatan dan percintaan masih akan tetap mendominasi lirik. ''Karena itulah yang memang diminati,'' katanya.

Jangan lupa diri
Sementara itu, Remy Soetansyah, salah satu pemerhati musik, menilai Nidji merupakan band yang memiliki prospek untuk bisa berkembang lebih besar lagi. Namun, ia mengingatkan agar dalam penggarapan album kedua, Nidji menjadi tidak lupa diri.

Remy pun memberikan gambaran bagaimana grup band di Indonesia memiliki kecenderungan langsung melakukan perubahan besar di album kedua. Perubahan tersebut bisa dalam hal jenis musik maupun sound yang dikemasnya. ''Pada saat mereka sudah merasa mengenali sound dan musik di album kedua, biasanya di album ketiga mereka akan mengalami kesulitan. Dan, tidak sedikit band yang mengalami anjlok saat merilis lagi album ketiga mereka,'' kata dia memberikan penjelasan.

Bagi Remy, memproduksi album di luar negeri bukanlah hal istimewa. ''Semuanya juga bisa, asal mereka mampu membayar saja,'' ujarnya. Namun, dia menyebutkan agar band-band muda bisa melihat bagaimana Slank merintis karier serta mempertahankan jenis musik mereka kepada para penggemar setianya.

''Buat gue lompatan besar itu bukan pada persoalan di mana proses album itu digarap. Tetapi, yang paling penting untuk band-band baru yang masih berjiwa muda sebaiknya mereka bisa fokus bagaimana mempertahankan karier, segmen, dan jenis musik. Dan, jangan dilupakan untuk menghadirkan musik yang simple, karena itulah resep untuk bisa diterima oleh pendengar,'' ujarnya mengingatkan.

source: republika

1 comment:

Anonymous said...

akhir tahun!! aduuhhh g sabar nih!

mudah2an sekeren album pertamax ya!!!