Dalam rangka ultah NIDJI yang ke 5, NIDJI and XL akan ngadain "XL Freestyle Friday" di Hard Rock Café, EX Plasa tanggal 02.02.07 alias hari Jumat malem. Acaranya sih mulai dari jam 10 malem and kelar sekitar jam 11 lebih dan akan disiarin di Global TV 2 minggu setelahnya.
Gimana NIDJIholicz ngikutin acara ini yang bakalan heboh karena bertepatan dengan Ultah NIDJI tahun ini?
Bagi Nidjiholic kita bagiin 50 invitation berupa kaos "5th Anniversary NIDJI" (yang tentunya limited edition) dengan cara mengikuti kuis yang kita adain. Klik aja di SINI buat liat tata caranya.
Dan buat NIDJIholic yang gak beruntung ngedapetin tiket plus kaos ini, masih bisa ikutin acara ini dengan cara:
1. Isi ulang kartu XL prabayar di XL Center terdekat, untuk isi ulang 100 ribu dapet 1 tiket or isi ulang 200 ribu dapet 2 tiket.
2. Pake tagihan pasca bayar, datengin XL Center aja and minta tiket di sana.... kalo tagihan lewat 100 ribu dapet 1 tiket, kalo lebih dari 200 ribu dapet 2 tiket.
3. Atau langsung di HRC, bayar HTM 60 Ribu plus first drink.
Dress Code acara ini, NIDJIholicz harus dateng ke acara ini dengan pakaian ala NIDJI, misalnya pake Scarf/ Syal, lebih keren boleh pake jas ala Giring atau ala RunD, atau lebih gokil lagi bisa pake wig kribo atau apa aja yang jadi ciri khas NIDJI & para personilnya.... Buat NIDJIholicz pasti tau itu.
Lets Search!
Facebook Connect
Tour Nidji @ Samarinda: Bikin Histeris Fans
BAIT lagu Hapus Aku itu ternyata tidak menghapus kemeriahan suasana Simpati Zone Samarinda atau Simpati Zoners Samarinda yang benar-benar dipuaskan dengan penampilan Nidji. Mereka tumpah ruah menyaksikan konser yang digelar di Ballroom Swiss Belhotel Borneo, Jumat (26/1) malam itu. Teriakan-teriakan histeris, terus menggema memanggil grup musik asal Jakarta ini.
Saat satu persatu personil Nidji naik ke atas panggung, teriakan semakin menjadi-jadi ketika sang vokalis Giring menyapa para penonton. Penonton yang awalnya duduk langsung berdiri dan merangsek ke depan panggung sambil menyorongkan kamera HP maupun digital. Dengan gaya khasnya, grup musik yang digawangi Giring (Vocal, keyboard, guitar, piano), Rama (Guitar), Ariel ( Lead Guitar), Andro (Bass), Run (Keyboard), Adri (Drummer) menampilkan gaya dan ciri mereka yang eksentrik.
Spontan membuat para penonton yang didominasi kawula muda utamanya kaum hawa kelimpungan dan histeris dibuatnya. "Selamat malam Samarinda..
.! Terus terang saya baru pertama kali datang ke Samarinda tapi saya senang dengan orang-orang Samarinda karena ramah-ramah," sapa Giring kepada penonton yang langsung disambut teriakkan-teriakkan memanggil nama grup musik ini. Giring mengenakan baju hitam dibalut jas berwarna hitam nampak sangat nyentrik.
Dengan ciri khasnya yang selalu memakai slempang berwarna merah yang dibalutkan di leher, Giring langsung menyapa penonton dengan membawakan lagu pertama Child yang merupakan salah satu hits dari album perdana berjudul Breaktru Ketika intro lagu baru dimulai, pekikkan dan lambaian tangan dilakukan penonton yang sudah memenuhi ruangan yang berada di lantai satu sejak pukul 20.00 wita. Setiap lagu yang dibawakan, Giring tak lupa selalu menyapa penonton.
Terlebih ketika lagu Hapus Aku yang menjadi hits di blantika musik Indonesia saat ini. Mengundang semua penonton yang memadati ruangan ikut bernyanyi menggeleng-gelengkan kepala mengikuti setiap bait yang dilantunkan dan diiramakan. "Ayo Samarinda ikut bernyanyi dengan cinta," sapa Giring kembali.
Antusias penonton sangat terlihat sekali untuk menyaksikan konser yang digelar oleh Telkomsel. Telkomsel memberikan 100 tiket secara grastis bagi para Simpati Zoners Samarinda yang menggunakan NSP (Nada Sambung Pribadi ) tembang dari Nidji. Fans Nidji yang tidak tergabung dalam Simpati Zoners harus merogoh koceknya Rp 100.000 untuk bisa melihat secara langsung bintang pujaannya. Fans Nidji ternyata tidak didominan oleh para kaum muda saja, ini terbukti dengan hadirnya ibu-ibu dan bapak-bapak yang ikut berjingkrak menikmati Nidji. Dalam konser ini, Nidji membawakan 11 lagu yang diambil dari album perdananya yang langsung melejitkan grup yang digawangi enam pemuda ini.
Konser Nidji yang berlangsung selama satu jam ini betul-betul menghipnotis penonton. Hal ini terlihat ketika satu per satu lagu yang dibawakan mendapatkan sambutan heboh dan teriakan histeria yang membahana di Ballroom Belhotel Borneo Ini juga terbukti di mana penonton yang telah hafal lirik setiap judul lagu Nidji ikut bernyanyi bersama sang vokalis. (m12).
taken from: tribun kaltim
Saat satu persatu personil Nidji naik ke atas panggung, teriakan semakin menjadi-jadi ketika sang vokalis Giring menyapa para penonton. Penonton yang awalnya duduk langsung berdiri dan merangsek ke depan panggung sambil menyorongkan kamera HP maupun digital. Dengan gaya khasnya, grup musik yang digawangi Giring (Vocal, keyboard, guitar, piano), Rama (Guitar), Ariel ( Lead Guitar), Andro (Bass), Run (Keyboard), Adri (Drummer) menampilkan gaya dan ciri mereka yang eksentrik.
Spontan membuat para penonton yang didominasi kawula muda utamanya kaum hawa kelimpungan dan histeris dibuatnya. "Selamat malam Samarinda..
.! Terus terang saya baru pertama kali datang ke Samarinda tapi saya senang dengan orang-orang Samarinda karena ramah-ramah," sapa Giring kepada penonton yang langsung disambut teriakkan-teriakkan memanggil nama grup musik ini. Giring mengenakan baju hitam dibalut jas berwarna hitam nampak sangat nyentrik.
Dengan ciri khasnya yang selalu memakai slempang berwarna merah yang dibalutkan di leher, Giring langsung menyapa penonton dengan membawakan lagu pertama Child yang merupakan salah satu hits dari album perdana berjudul Breaktru Ketika intro lagu baru dimulai, pekikkan dan lambaian tangan dilakukan penonton yang sudah memenuhi ruangan yang berada di lantai satu sejak pukul 20.00 wita. Setiap lagu yang dibawakan, Giring tak lupa selalu menyapa penonton.
Terlebih ketika lagu Hapus Aku yang menjadi hits di blantika musik Indonesia saat ini. Mengundang semua penonton yang memadati ruangan ikut bernyanyi menggeleng-gelengkan kepala mengikuti setiap bait yang dilantunkan dan diiramakan. "Ayo Samarinda ikut bernyanyi dengan cinta," sapa Giring kembali.
Antusias penonton sangat terlihat sekali untuk menyaksikan konser yang digelar oleh Telkomsel. Telkomsel memberikan 100 tiket secara grastis bagi para Simpati Zoners Samarinda yang menggunakan NSP (Nada Sambung Pribadi ) tembang dari Nidji. Fans Nidji yang tidak tergabung dalam Simpati Zoners harus merogoh koceknya Rp 100.000 untuk bisa melihat secara langsung bintang pujaannya. Fans Nidji ternyata tidak didominan oleh para kaum muda saja, ini terbukti dengan hadirnya ibu-ibu dan bapak-bapak yang ikut berjingkrak menikmati Nidji. Dalam konser ini, Nidji membawakan 11 lagu yang diambil dari album perdananya yang langsung melejitkan grup yang digawangi enam pemuda ini.
Konser Nidji yang berlangsung selama satu jam ini betul-betul menghipnotis penonton. Hal ini terlihat ketika satu per satu lagu yang dibawakan mendapatkan sambutan heboh dan teriakan histeria yang membahana di Ballroom Belhotel Borneo Ini juga terbukti di mana penonton yang telah hafal lirik setiap judul lagu Nidji ikut bernyanyi bersama sang vokalis. (m12).
taken from: tribun kaltim
Giring Nidji Dibuat Kesal CD Bajakan
Maraknya pembajakan hak cipta adalah momok menakutkan bagi setiap insan seni di dunia, termasuk juga bagi Giring, sang vokalis dari grup Nidji yang kini tengah naik daun di belantika musik Indonesia.
Kepada ANTARA di Samarinda, Sabtu (27/01), pria berambut keriting ala rocker gaek Ahmad Albar ini berbagi cerita saat ia pernah dibuat kesal akibat keping cakram (CD) bajakan album Nidji dimainkan di sebuah restoran cepat saji yang kebetulan ia sambangi.
"Waktu itu di Jakarta, saya kebetulan makan di restoran yang memainkan lagu-lagu dari album BREAKTHRU pada acara ulangtahun. Tapi saya jadi curiga yang diamainkan itu CD bajakan karena urutan lagunya tidak beraturan seperti yang ada di album yang asli," ujar pria yang memiliki nama lengkap Giring Ganesha ini.
Bahkan, ia mengaku sempat marah-marah kepada seorang pegawai restoran yang tidak mau mengakui bahwa CD Nidji yang mereka putar itu bajakan.
"Karyawannya malah tidak mau ngaku, padahal jelas-jelas CD itu bajakan. Saya sempat marah-marah dan ingin bertemu manager restoran, tapi mereka bilang sedang sibuk," imbuh dia.
Mungkin akibat takut karena diancam, lanjutnya, si karyawan langsung mengganti CD yang dia mainkan. Lucunya, lagu-lagu yang dimainkan si karyawan malah membuat amarah Giring reda.
"Marah gw jadi hilang, soalnya tuh orang nyetel lagu ulang tahun dari berbagai versi, dari musik Cina, ampe dangdut," ujar Giring. (*/rit)
taken from: kapanlagi
Kepada ANTARA di Samarinda, Sabtu (27/01), pria berambut keriting ala rocker gaek Ahmad Albar ini berbagi cerita saat ia pernah dibuat kesal akibat keping cakram (CD) bajakan album Nidji dimainkan di sebuah restoran cepat saji yang kebetulan ia sambangi.
"Waktu itu di Jakarta, saya kebetulan makan di restoran yang memainkan lagu-lagu dari album BREAKTHRU pada acara ulangtahun. Tapi saya jadi curiga yang diamainkan itu CD bajakan karena urutan lagunya tidak beraturan seperti yang ada di album yang asli," ujar pria yang memiliki nama lengkap Giring Ganesha ini.
Bahkan, ia mengaku sempat marah-marah kepada seorang pegawai restoran yang tidak mau mengakui bahwa CD Nidji yang mereka putar itu bajakan.
"Karyawannya malah tidak mau ngaku, padahal jelas-jelas CD itu bajakan. Saya sempat marah-marah dan ingin bertemu manager restoran, tapi mereka bilang sedang sibuk," imbuh dia.
Mungkin akibat takut karena diancam, lanjutnya, si karyawan langsung mengganti CD yang dia mainkan. Lucunya, lagu-lagu yang dimainkan si karyawan malah membuat amarah Giring reda.
"Marah gw jadi hilang, soalnya tuh orang nyetel lagu ulang tahun dari berbagai versi, dari musik Cina, ampe dangdut," ujar Giring. (*/rit)
taken from: kapanlagi
Tour Nidji @ Balikpapan: Nidjiholic Jumpa Fans Dengan Nidji
Ratusan Nidjiholic yang tergabung dalam simPATI Zoner hadir dalam jumpa fans dengan para personel Nidji di Gedung Grapari Telkomsel di Jl Jendral Sudirman Balikpapan, kemarin (27/01). Selain acara jumpa fans dengan bintang idola, Nidjiholic yang tergabung dalam simPATIzoner dan beruntung mendapatkan tiket gratis nonton konser Nidji di Ball Room Hotel Le Grandeur dapat menukarkan SMS pemenang dengan tiket, t-shirt, dan topi.
Enam anak muda asal Jakarta, Giring (vokalis), Rama dan Ariel (gitar), Adrie (drum), Andro (bass) dan Randy (keyboard) berpose bersama dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para Nidjiholic.
Giring (vokalis) yang sering mendapat pertanyaan dari Nidjiholic menjawab salah satu pertanyaan. “Mengapa band ini dinamakan ‘Nidji’ dan kok sepatunya Giring diisolasi?,” kata salah satu Nidjiholic yang dibarengi teriakan dari Nidji Holic lainnya. Giring Menjawab, kata ‘Nidji’ berasal dari kata Jepang yang berarti pelangi. Pelangi itu sendiri memiliki berbagai macam warna yang menggambarkan karakter dari berbagai personel Nidji yang digabungkan menjadi satu. “Kalau sepatu ini hadiah dari temanku yang sudah jahat sama aku, jadi biar teringat terus, saya selalu pakai sepatu ini,” katanya disambut tawa.
Personel Nidji merasa bangga bisa manggung di Balikpapan. “Kota Balikpapan lebih indah dan rapi dari Jakarta, selain itu cowok dan ceweknya cakep-cakep,” ujar Giring sambil tersenyum.
Menurut Coorporate Communication Telkomsel Regional Kalimantan Rina Dwi Noviani, “Nidji Breakthru ’ live in concert” yang dipersembahkan Telkomsel merupakan apresiasi dan sebagai royalti dari Telkomsel bagi pelanggan setia yang tergabung dalam simPATI Zoner. “Dan acara-acara seperti ini akan digelar setiap tahunnya dengan artis-artis yang berbeda,” katanya.
taken from: Kaltim Post [Minggu, 28 Januari 2007]
Enam anak muda asal Jakarta, Giring (vokalis), Rama dan Ariel (gitar), Adrie (drum), Andro (bass) dan Randy (keyboard) berpose bersama dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para Nidjiholic.
Giring (vokalis) yang sering mendapat pertanyaan dari Nidjiholic menjawab salah satu pertanyaan. “Mengapa band ini dinamakan ‘Nidji’ dan kok sepatunya Giring diisolasi?,” kata salah satu Nidjiholic yang dibarengi teriakan dari Nidji Holic lainnya. Giring Menjawab, kata ‘Nidji’ berasal dari kata Jepang yang berarti pelangi. Pelangi itu sendiri memiliki berbagai macam warna yang menggambarkan karakter dari berbagai personel Nidji yang digabungkan menjadi satu. “Kalau sepatu ini hadiah dari temanku yang sudah jahat sama aku, jadi biar teringat terus, saya selalu pakai sepatu ini,” katanya disambut tawa.
Personel Nidji merasa bangga bisa manggung di Balikpapan. “Kota Balikpapan lebih indah dan rapi dari Jakarta, selain itu cowok dan ceweknya cakep-cakep,” ujar Giring sambil tersenyum.
Menurut Coorporate Communication Telkomsel Regional Kalimantan Rina Dwi Noviani, “Nidji Breakthru ’ live in concert” yang dipersembahkan Telkomsel merupakan apresiasi dan sebagai royalti dari Telkomsel bagi pelanggan setia yang tergabung dalam simPATI Zoner. “Dan acara-acara seperti ini akan digelar setiap tahunnya dengan artis-artis yang berbeda,” katanya.
taken from: Kaltim Post [Minggu, 28 Januari 2007]
Tour Nidji @ Samarinda: Giring Soal Kribo
NIDJI bakal membuat album baru, pertengahan tahun ini. Kabar itu disampaikan grup band Nidji di acara Meet & Greet bersama simPATIzoner di Zona Café Samarinda. Kehadiran enam personel Nidji yakni Giring (vocal), Rama & Ariel (gitar), Adrie (drum), Andro (bass), dan Randy (keyboard), membuat heboh suasana Zona.
Secara nasional, simPATIzone mempersembahkan Nidji Live in Concert di 10 kota yaitu Pekanbaru, Padang, Denpasar, Samarinda, Balikpapan, Malang, Jogjakarta, Palembang, Batam, dan Medan. “Acara ini merupakan layanan tambahan, di samping layanan utama yang dinikmati pelanggan yang telah tergabung di simPATIZone,” ujar Andi Agustian, manajer graPARI Samarinda.
Ditemui para penggemarnya, Nidji mendapat banyak pertanyaan. Uniknya, pertanyaan berputar pada rambut Giring, sang vokalis yang memang kribo. “Ada rencana rebonding nggak?” tanya salah satu fansnya. Tampaknya Giring sudah sering mendapat pertanyaan serupa, ia hanya tersenyum sembari menjawab, “Saya sudah lebih 100 kali dapat pertanyaan seperti ini. Rambut ini nggak bakal di-rebonding, akan tetap seperti ini, asyik aja tuh,” ucap Giring sambil mengelus rambutnya.
Pertanyaan lain lagi, seputar album terbaru. Dan ini dijawab lugas oleh Giring. “Pertengahan tahun ini, rencananya kami akan merilis album baru dengan lebih banyak bahasa Indonesia, sekarang materinya sudah kami persiapkan,” tuturnya.
Sekadar diketahui, resmi berdiri sekitar Februari 2002, nama Nidji berasal dari bahasa Jepang, yang berarti pelangi. Lewat album Breakthru yang dibesut sejak awal tahun lalu ini, Nidji benar-benar dikenal khalayak ramai, sering terdengar, dan tampil di radio dan televisi, membuat Nidji makin naik daun. Tak salah bila kemudian ringtone lagu Nidji menjadi NSP teratas pilihan pelanggan Telkomsel. (hen)
taken ftom: Radar Tarakan [Sabtu, 27 Januari 2007].
Secara nasional, simPATIzone mempersembahkan Nidji Live in Concert di 10 kota yaitu Pekanbaru, Padang, Denpasar, Samarinda, Balikpapan, Malang, Jogjakarta, Palembang, Batam, dan Medan. “Acara ini merupakan layanan tambahan, di samping layanan utama yang dinikmati pelanggan yang telah tergabung di simPATIZone,” ujar Andi Agustian, manajer graPARI Samarinda.
Ditemui para penggemarnya, Nidji mendapat banyak pertanyaan. Uniknya, pertanyaan berputar pada rambut Giring, sang vokalis yang memang kribo. “Ada rencana rebonding nggak?” tanya salah satu fansnya. Tampaknya Giring sudah sering mendapat pertanyaan serupa, ia hanya tersenyum sembari menjawab, “Saya sudah lebih 100 kali dapat pertanyaan seperti ini. Rambut ini nggak bakal di-rebonding, akan tetap seperti ini, asyik aja tuh,” ucap Giring sambil mengelus rambutnya.
Pertanyaan lain lagi, seputar album terbaru. Dan ini dijawab lugas oleh Giring. “Pertengahan tahun ini, rencananya kami akan merilis album baru dengan lebih banyak bahasa Indonesia, sekarang materinya sudah kami persiapkan,” tuturnya.
Sekadar diketahui, resmi berdiri sekitar Februari 2002, nama Nidji berasal dari bahasa Jepang, yang berarti pelangi. Lewat album Breakthru yang dibesut sejak awal tahun lalu ini, Nidji benar-benar dikenal khalayak ramai, sering terdengar, dan tampil di radio dan televisi, membuat Nidji makin naik daun. Tak salah bila kemudian ringtone lagu Nidji menjadi NSP teratas pilihan pelanggan Telkomsel. (hen)
taken ftom: Radar Tarakan [Sabtu, 27 Januari 2007].
NIDJI Events in February & March 2007
Di bulan January 2007 ini, NIDJI ngejalanin tour mereka bersama Telkomsel & A Mild mulai dari Palembang, Jambi, Batam, Medan, Samarinda, Balikpapan dan Malang. Untuk televisi, mereka tampil di ultahnya Indosiar & TPI, acara musik special di Trans TV (Exclusive Pelangi NIDJI), Empat Mata (Trans 7) dan terakhir sebagai bintang tamu di drama komedi OB (RCTI). Untuk video klip, mereka bikin untuk Disco Lazy Time yang rencananya juga untuk konsumsi manca negara serta satu acara kuis radio Mustang, OZ, Istara & Musica yaitu Dinner bareng NIDJI. Beberapa event tersebut bisa dilihat liputannya di blog ini.
Untuk bulan February ampe Maret, NIDJI bersama LA Lights (Grup Djarum) ngadain tour di daerah Jawa Timur mulai dari Bojonegoro, Tuban. Gresik, Lamongan, Surabaya, Malang, Sidoarjo, Ponorogo, Tulungagung, Kediri, Jombang, Mojokerto, Banyuwangi, Lumajang, Jember, Bangkalan dan terakhir Probolinggo.
Acara televisi NIDJI hanya tampil di XL Freestyle Friday yang disiarin Global TV di bulan Februari dan acara DUEL di RCTI di bulan Maret.
Salah satu lawatan ke mancanegara kali ini, setelah Hongkong beberapa waktu yang lalu adalah Malaysia yang jadi sasaran kali ini di bulan Maret.
Daftar selengkapnya schedule bulan february ampe maret 2007:
02-Feb: XL Friday Style, HRC, Jakarta
03-Feb: Sukabumi
04-Feb: HUT Sindo, Plaza Selatan, Senayan
07-Feb: Tour LA Lights, Bojonegoro
09-Feb: Tour LA Lights, Tuban
10-Feb: Tour LA Lights, Gresik
12-Feb: Tour LA Lights, Lamongan
14-Feb: Tour LA Lights, Surabaya
16-Feb: Tour LA Lights, Malang
17-Feb: Tour LA Lights, Sidoarjo
19-Feb: Tour LA Lights, Ponorogo
21-Feb: Tour LA Lights, Tulung Agung
23-Feb: Tour LA Lights, Kediri
24-Feb: Tour LA Lights, Jombang
25-Feb: Tour LA Lights, Mojokerto
28-Feb: Tour LA Lights, Banyuwangi
02-Mar: Tour LA Lights, Lumajang
03-Mar: Tour LA Lights, Jember
05-Mar: Tour LA Lights, Bangkalan
07-Mar: Tour LA Lights, Probolinggo
10-Mar: Acara Bens Leo, Tennis Indoor
11-15-Mar: Tour Malaysia
16-Mar: Acra DUEL di RCTI
17-Mar: Bandung
18-Mar: Yayasan Kanker Anak
24-31-Mar: Acara 18 Production
Untuk bulan February ampe Maret, NIDJI bersama LA Lights (Grup Djarum) ngadain tour di daerah Jawa Timur mulai dari Bojonegoro, Tuban. Gresik, Lamongan, Surabaya, Malang, Sidoarjo, Ponorogo, Tulungagung, Kediri, Jombang, Mojokerto, Banyuwangi, Lumajang, Jember, Bangkalan dan terakhir Probolinggo.
Acara televisi NIDJI hanya tampil di XL Freestyle Friday yang disiarin Global TV di bulan Februari dan acara DUEL di RCTI di bulan Maret.
Salah satu lawatan ke mancanegara kali ini, setelah Hongkong beberapa waktu yang lalu adalah Malaysia yang jadi sasaran kali ini di bulan Maret.
Daftar selengkapnya schedule bulan february ampe maret 2007:
02-Feb: XL Friday Style, HRC, Jakarta
03-Feb: Sukabumi
04-Feb: HUT Sindo, Plaza Selatan, Senayan
07-Feb: Tour LA Lights, Bojonegoro
09-Feb: Tour LA Lights, Tuban
10-Feb: Tour LA Lights, Gresik
12-Feb: Tour LA Lights, Lamongan
14-Feb: Tour LA Lights, Surabaya
16-Feb: Tour LA Lights, Malang
17-Feb: Tour LA Lights, Sidoarjo
19-Feb: Tour LA Lights, Ponorogo
21-Feb: Tour LA Lights, Tulung Agung
23-Feb: Tour LA Lights, Kediri
24-Feb: Tour LA Lights, Jombang
25-Feb: Tour LA Lights, Mojokerto
28-Feb: Tour LA Lights, Banyuwangi
02-Mar: Tour LA Lights, Lumajang
03-Mar: Tour LA Lights, Jember
05-Mar: Tour LA Lights, Bangkalan
07-Mar: Tour LA Lights, Probolinggo
10-Mar: Acara Bens Leo, Tennis Indoor
11-15-Mar: Tour Malaysia
16-Mar: Acra DUEL di RCTI
17-Mar: Bandung
18-Mar: Yayasan Kanker Anak
24-31-Mar: Acara 18 Production
Exclusive Pelangi NIDJI (Trans TV)
Rabu (24.01.07) jam 6 kurang suasana depan gedung Trans TV sudah penuh dengan beberapa NIDJIholic yang sore itu ngikutin acara Exclusive Pelangi NIDJI yang dimulai tepat jam 6 sore dan disiarin secara live dari Studio 1 Trans TV Kawasan Jl. Tendean. Sore itu NIDJI (Giring, Ariel, Rama, Andro, RunD dan Adrie) tampil lengkap dengan bintang tamu Piyu & Fadli dari Padi serta Eross & Duta dari Sheila On 7.
Jam 6 tepat acara Exclusive Pelangi NIDJI dibuka dengan pemutaran Opening VT. Para personil NIDJI ditelpon ama managernya buat siap tampil di Trans TV secara Live, RunD dan Andro ditelepon saat mereka main PS, Adrie sedang latihan drum, Ariel sedang shaving di wastafel dan Giring sedang ama ceweknya ditelepon juga, terakhir Rama sedang latihan di studio langsung mempersiapkan gitarnya, membuka pintu studio dan tampak cahaya lighting di studio 1 Trans TV.
Jam 6 tepat acara Exclusive Pelangi NIDJI dibuka dengan pemutaran Opening VT. Para personil NIDJI ditelpon ama managernya buat siap tampil di Trans TV secara Live, RunD dan Andro ditelepon saat mereka main PS, Adrie sedang latihan drum, Ariel sedang shaving di wastafel dan Giring sedang ama ceweknya ditelepon juga, terakhir Rama sedang latihan di studio langsung mempersiapkan gitarnya, membuka pintu studio dan tampak cahaya lighting di studio 1 Trans TV.
Tembang Disco Lazy Time dengan teriakan Giring sebagai pembuka acara langsung menghentak panggung yang saat itu belum terisi penuh penonton, ada 4 org backing vocal cewek dengan gaya retro mengiringi Giring. Abis itu Giring membuka acara sambil menyapa penonton yang di studio ama yang dirumah sebelum kembali ke iklan.Penampilan kedua dengan "Manusia Sempurna", Giring berada di sudut kiri sendirian menyanyi dengan RD 700-nya berdampingan dengan beberapa string section yang menyempurnakan lagu itu, RunD-Rama-Ariel-Andro-Adrie tetap di posisi semula meski penonton banyak melihat ke arah kiri, apalagi saat refrain liatin Giring dengan gaya menggeleparnya di lantai.
Trus diputer VT yang menggambarkan seorang bapak sedang kasih nasehat tentang kasih sayang ortu ke 6 anak kecil (mewakili 6 personil NIDJI, salah satunya ada yang kribo) sebelum berlanjut ke lagu "Child" yang lagi-lagi Giring masih didepan RD-700. Saat lagu child ini tribun maupun festival udah mulai penuh NIDJiholic.
Setelah comercial break yang kedua ini, ada penampilan special NIDJI bersama gitaris PADI (Piyu) dan gitaris So7 (Eross) di panggung sebelah kiri dan di bagian tengan udah ada vokalis PADI (Fadly) dan Vokalis SO7 (Duta) mendampingii Giring. Kolaborasi NIDJI - PADI - Sheila On 7 dibuka dengan "Begitu Indah" salah satu lagu dari PADI, lanjut ke Reffrain-nya "Kau & Aku" dan di akhir ada "Jadikan Aku Pacarmu" punya Sheila On 7. Empat gitaris (Eross, Piyu, Rama danm Ariel) bergabung di stage sebelah kiri dan 3 vokalis dengan bergaya ala Giring tetap berada di stage tengah. Sayang saat itu penampilan Duta & Fadly tidak maksimal alias ala kadarnya aja, meskipun saat nyayiin lagu mereka sendiri. Dan ternyata sampai akhir acara cuman nongol di satu segmen aja plus nongol lagi di penghujung acara.
Untuk segment ke lima ini, NIDJI bawain "Bila Aku Jatuh Cinta" dan "Sudah" secara akustik, Andro, Rama & Ariel duduk di kursi dengan gitar akustiknya, Giring di depan RD-700 di samping String Section. Di bagian terakhir acara Eksklusive Pelangi NIDJI ada penampilan NIDJi yang diiringi Infinito Choir, beberapa cewek & cowok dengan dandanan retro warna-warni. Giring tetap di belakang keyboard-nya saat bawain "Engkau". Dan sebagai lagu ke tujuh alias penutup NIDJI dengan "Hapus Aku" dibawain jam 7 malem kurang 5 menit sebagai puncak acara. Nidjiholic di tribun berdiri dan bergoyang bersama Nidjiholic di festival yang lebih heboh lagi, semua bintang tamu nongol bergabung dengan NIDJI. Tak terasa penampilan mereka yang sejam itu ternyata terlalu cepat selesai.
Seperti biasa kalo event di Trans TV kita gak boleh ambil gambar entah pake Hp maupun kamera saku, berbeda dengan stasiun teve lain yang gak melarang ambil gambar. Selain kamera juga ditahan di luar, kalo kita ketauan ambil gambarpun bakalan dideketin ama sekuriti yang jumlahnya banyak sekali dan langsung diminta keluar dan tentu dikasih ceramah plus hukuman. Udah banyak sih yang ketauan kemarin. Meski PA Trans TV dari awal udah selalu bilang entar di akhir acara boleh ambil gambar tapi emang gak bakalan bisa soalnya selain kamera juga ditahan, NIDJI pun langsung balik ke backstage, kecuali yang bisa ngikutin ke backstage. Begitulah liputan kita yang emang kebetulan berada di tribun, duduk manis mengamati semua stage termasuk yang ada di tivi saat commercial break.
Setelah acara usai, d luar Gedung Trans TV beberapa Nidjiholic kumpul untuk pengambilan gambar buat VT acara Februari nanti. Tunggu aja kejutannya.
Fotonya bisa liat di: SINI
Trus diputer VT yang menggambarkan seorang bapak sedang kasih nasehat tentang kasih sayang ortu ke 6 anak kecil (mewakili 6 personil NIDJI, salah satunya ada yang kribo) sebelum berlanjut ke lagu "Child" yang lagi-lagi Giring masih didepan RD-700. Saat lagu child ini tribun maupun festival udah mulai penuh NIDJiholic.
Setelah comercial break yang kedua ini, ada penampilan special NIDJI bersama gitaris PADI (Piyu) dan gitaris So7 (Eross) di panggung sebelah kiri dan di bagian tengan udah ada vokalis PADI (Fadly) dan Vokalis SO7 (Duta) mendampingii Giring. Kolaborasi NIDJI - PADI - Sheila On 7 dibuka dengan "Begitu Indah" salah satu lagu dari PADI, lanjut ke Reffrain-nya "Kau & Aku" dan di akhir ada "Jadikan Aku Pacarmu" punya Sheila On 7. Empat gitaris (Eross, Piyu, Rama danm Ariel) bergabung di stage sebelah kiri dan 3 vokalis dengan bergaya ala Giring tetap berada di stage tengah. Sayang saat itu penampilan Duta & Fadly tidak maksimal alias ala kadarnya aja, meskipun saat nyayiin lagu mereka sendiri. Dan ternyata sampai akhir acara cuman nongol di satu segmen aja plus nongol lagi di penghujung acara.
Untuk segment ke lima ini, NIDJI bawain "Bila Aku Jatuh Cinta" dan "Sudah" secara akustik, Andro, Rama & Ariel duduk di kursi dengan gitar akustiknya, Giring di depan RD-700 di samping String Section. Di bagian terakhir acara Eksklusive Pelangi NIDJI ada penampilan NIDJi yang diiringi Infinito Choir, beberapa cewek & cowok dengan dandanan retro warna-warni. Giring tetap di belakang keyboard-nya saat bawain "Engkau". Dan sebagai lagu ke tujuh alias penutup NIDJI dengan "Hapus Aku" dibawain jam 7 malem kurang 5 menit sebagai puncak acara. Nidjiholic di tribun berdiri dan bergoyang bersama Nidjiholic di festival yang lebih heboh lagi, semua bintang tamu nongol bergabung dengan NIDJI. Tak terasa penampilan mereka yang sejam itu ternyata terlalu cepat selesai.
Seperti biasa kalo event di Trans TV kita gak boleh ambil gambar entah pake Hp maupun kamera saku, berbeda dengan stasiun teve lain yang gak melarang ambil gambar. Selain kamera juga ditahan di luar, kalo kita ketauan ambil gambarpun bakalan dideketin ama sekuriti yang jumlahnya banyak sekali dan langsung diminta keluar dan tentu dikasih ceramah plus hukuman. Udah banyak sih yang ketauan kemarin. Meski PA Trans TV dari awal udah selalu bilang entar di akhir acara boleh ambil gambar tapi emang gak bakalan bisa soalnya selain kamera juga ditahan, NIDJI pun langsung balik ke backstage, kecuali yang bisa ngikutin ke backstage. Begitulah liputan kita yang emang kebetulan berada di tribun, duduk manis mengamati semua stage termasuk yang ada di tivi saat commercial break.
Setelah acara usai, d luar Gedung Trans TV beberapa Nidjiholic kumpul untuk pengambilan gambar buat VT acara Februari nanti. Tunggu aja kejutannya.
Fotonya bisa liat di: SINI
Thanks buat Gerry atas kirimannya.
written by: tamtomo
Tour Nidji @ Jogja: Nidji Puaskan Nidjiholic Yogya
NIDJI kembali menghentak Yogya, Jumat (5/1) malam lalu. Ratusan anak muda berjubel di TJ’s untuk melihat aksi heboh Giring (vokal), Ariel (lead gitar), Rama (gitar), Andro (bass), Run-D (keyboard) dan Adri (drum).
Kedatangan pemilik album ‘Breakthru’ ini ke Yogya memang dinanti Nidjiholic, atau sebutan fans berat Nidji. Selain berjingkrak mengikuti alunan beat band asal Jakarta ini, kerap Nidjiholid mengadopsi gaya dan aksi panggung Giring, sang vokalis. Vokalis bernama lengkap Giring Ganesha ini memang unik. Dia punya style sendiri. Beda dengan vokalis lainnya. Berambut kribo dan selalu mengenakan syal di leher, Giring selalu sukses tebar pesona.
Dipadu dengan gerakan atraktif ‘tangan anehnya’, Giring juga punya lafal british yang sangat fasih. Tak heran, jika band dalam bahasa Jepang bernama ‘pelangi’ ini kental akan aliran britpop.
“Nidji harap semua senang-senang disini,” ujar Giring sebelum beraksi. Dan, aksi panggung Giring dkk pun dimulai. Lagu-lagu hits di telinga Nidjiholic dibawakan dengan apik. Dibuka dengan lagu Child diikuti hits Sudah, Heaven, Engkau, Manusia Sempurna, Kau dan Aku, Breakthru, Hapus Aku dan ditutup Disco Lazy Time.
Malam itu, Nidji juga membawakan satu lagu milik Iwan Fals berjudul Bento. Tak karuan, penonton ikut berjingkrak dengan lagu yang pernah popular zaman orde baru itu.
“Kita juga punya lagu baru. Kalian yang ada di Yogya adalah orang pertama kali yang mendengar lagu ini,” kata Giring disambut antusias Nidjiholic.
Lagu berirama slow itu bercerita tentang kedekatan Nidji dengan Yogyakarta. Yogya menjadi pengikat emosional antara personil Nidji dengan Nidjiholic. Lagu baru itu mengisahkan keinginan seseorang untuk pulang ke kampung halaman. Tak ayal, lagu itu mampu membuat seisi ruangan terdiam dan ikut menghayati.
“Lagu ini khusus untuk Yogyakarta, karena masa kecil saya banyak di Yogya. Lagu baru ini juga kupersembahkan untuk mengenang almarhum ayah saya,” kata Giring.
Dan, penampilan Nidji pun kembali meninggalkan kesan ‘wah’ di hati Nidjiholic Yogyakarta. (W-8)-z
taken from: koran merapi
Kedatangan pemilik album ‘Breakthru’ ini ke Yogya memang dinanti Nidjiholic, atau sebutan fans berat Nidji. Selain berjingkrak mengikuti alunan beat band asal Jakarta ini, kerap Nidjiholid mengadopsi gaya dan aksi panggung Giring, sang vokalis. Vokalis bernama lengkap Giring Ganesha ini memang unik. Dia punya style sendiri. Beda dengan vokalis lainnya. Berambut kribo dan selalu mengenakan syal di leher, Giring selalu sukses tebar pesona.
Dipadu dengan gerakan atraktif ‘tangan anehnya’, Giring juga punya lafal british yang sangat fasih. Tak heran, jika band dalam bahasa Jepang bernama ‘pelangi’ ini kental akan aliran britpop.
“Nidji harap semua senang-senang disini,” ujar Giring sebelum beraksi. Dan, aksi panggung Giring dkk pun dimulai. Lagu-lagu hits di telinga Nidjiholic dibawakan dengan apik. Dibuka dengan lagu Child diikuti hits Sudah, Heaven, Engkau, Manusia Sempurna, Kau dan Aku, Breakthru, Hapus Aku dan ditutup Disco Lazy Time.
Malam itu, Nidji juga membawakan satu lagu milik Iwan Fals berjudul Bento. Tak karuan, penonton ikut berjingkrak dengan lagu yang pernah popular zaman orde baru itu.
“Kita juga punya lagu baru. Kalian yang ada di Yogya adalah orang pertama kali yang mendengar lagu ini,” kata Giring disambut antusias Nidjiholic.
Lagu berirama slow itu bercerita tentang kedekatan Nidji dengan Yogyakarta. Yogya menjadi pengikat emosional antara personil Nidji dengan Nidjiholic. Lagu baru itu mengisahkan keinginan seseorang untuk pulang ke kampung halaman. Tak ayal, lagu itu mampu membuat seisi ruangan terdiam dan ikut menghayati.
“Lagu ini khusus untuk Yogyakarta, karena masa kecil saya banyak di Yogya. Lagu baru ini juga kupersembahkan untuk mengenang almarhum ayah saya,” kata Giring.
Dan, penampilan Nidji pun kembali meninggalkan kesan ‘wah’ di hati Nidjiholic Yogyakarta. (W-8)-z
taken from: koran merapi
Tour Nidji @ Jogja: Pembebasan ala Nidji
"I am one I am child I'm the saint who marches in love..."
Begitu lirik awal Child dinyanyikan Nidjiholic, sebutan bagi penggemar grup band Nidji, langsung bersorak spontan ikut bernyanyi bersama Giring, vokalis grup band itu.
Jumat (5/1) malam, TJ'S Graha Royal di Jalan Urip Sumoharjo memang menjadi milik Nidjiholic. Enam personel Nidji mampu membuat mereka bernyanyi, berseru, dan bergoyang sepuasnya. Bebas, tak ada batas.
"Are you ready for having fun?" kata Giring disambut sorakan antusias Nidjiholic. Bagi Nidji, ini menjadi hal mendasar yang harus dimiliki seseorang sebelum berproses lebih lanjut dalam kegiatan apa pun. "Musik dan semua hal lainnya berawal dari fun and enjoy, lalu semua akan mengalir," kata Giring.
Segala sesuatu yang didasari dengan rasa senang pun akan membuahkan hasil yang manis. Karena itu, dalam setiap konser, Nidji selalu menciptakan suasana yang menyenangkan dari sedari awal. Meski hanya lewat sapaan sederhana, proses interaktif akan sangat berarti bagi Nidjiholic karena benar-benar dilibatkan sebagai subyek konser itu sendiri.
Perasaan senang pun mendorong seseorang untuk bebas mengekspresikan diri, menjadi diri mereka sendiri. Seperti ditampilkan Nidji malam itu, setiap personel menjadi diri mereka sendiri dengan gaya masing-masing. Meski ikon Nidji tampak jelas dari model rambut, jas hitam, dan syal yang dipakai vokalisnya, masing-masing personel bermain dengan aneka ekspresi yang tak seragam.
Seperti dikatakan gitaris Nidji, Rama, "Musik harus jujur, tak terkekang mengikuti keinginan-keinginan orang lain." Pesan kebebasan inilah yang diusung Nidji melalui lirik lagu-lagu dan konser mereka. "Kami mencoba membuat lirik yang sederhana dan jujur yang berangkat dari pengalaman sendiri," ungkap Giring.
Giring menuturkan, dalam album pertamanya, Nidji mencoba mengusung konsep minimalis yang dikemas dalam aliran musik yang mudah diterima generasi muda. Mereka tidak berharap muluk-muluk selain dapat mengekspresikan diri lewat musik dan membuat pendengar menikmati lagu-lagu mereka.
Kesepuluh lagu-lagu berlirik sederhana dan mengena dalam album pertama Nidji Breakhtru ditampilkan Nidji malam itu. Tak satu pun lagu yang terlewat dari Nidjiholic. Ratusan generasi muda itu membaur dan ikut bernyanyi bersama dalam semua lagu. Selain lagu- lagu karya sendiri, Nidji juga menyanyikan Bento yang pernah populer di zaman Orde Baru.
"Buat negara kita, jangan pernah mau dikekang! Lagu ini didedikasikan untuk semua generasi muda Indonesia, jangan pernah mau dikekang!" seru Giring seusai menyanyikan lagu Bento. Semangat kebebasan pun dilanjutkan dengan lagu Breakthrough yang mengajak generasi muda melepaskan diri dari segala kungkungan untuk meraih apa yang diimpikan.
Lebih jauh melalui musik dan interaksi di panggung, Giring mengungkapkan bahwa Nidji memang mencoba menyampaikan pesan pembebasan terutama bagi generasi muda. Kejujuran yang dibawa dari bermusik dan menjadi diri sendiri lah yang ingin ditampilkan Nidji dalam setiap lagu dan komunikasi dengan para penonton. "Kami akan lebih membawa pesan-pesan ini di album kedua nanti. Album pertama kemarin lebih banyak bersifat fun dulu," ungkap Giring. Bebaskan diri
Bebas menjadi diri sendiri, siapa pun orangnya, memang selalu ditekankan Giring dalam interaksi dengan penonton malam itu. Mereka yang baru saja memutuskan kekasihnya, mereka yang masih belum memiliki pasangan, dan mereka yang sedang menikmati indahnya cinta disapa secara personal melalui lagu-lagu Nidji yang dinyanyikan penuh penghayatan oleh Giring.
Kedekatan vokalis Nidji pada Yogyakarta juga menjadi pengikat emosional tersendiri bagi para Nidjiholic Yogyakarta. Masa kecil Giring yang dihabiskan di Yogyakarta menjadi daya pikat tersendiri bagi Nidjiholic. Sebuah lagu baru yang mengisahkan keinginan seseorang untuk pulang sempat membuat para pengunjung baik yang ada di dekat panggung maupun di lantai atas terdiam turut menghayatinya. Dengan penuh perasaan, Giring menyanyikan lagu berirama slow yang memang khusus dibuatnya untuk mengenang kota asalnya Yogyakarta dan ayahnya yang sudah tiada.
Sampai akhir pertunjukan pun Nidji berhasil menjaga komunikasi dan mempertahankan emosi maupun antusiasme para penonton. Suara dan penampilan para personel tetap prima meski hanya mengambil jeda tak kurang dari lima menit untuk minum.
Ketika lagu terakhir Disco Lazy Time dimainkan, Nidjiholic pun antusias bergoyang tanpa dikomando. Musik yang mengentak dan penampilan Nidji yang atraktif di panggung mendorong para Nidjiholic yang sebagian berdandan ala Giring itu tak rela berdiam diri. Semua membebaskan diri, berekspresi tanpa batas.... (AB3)
taken from: kompas.com
Begitu lirik awal Child dinyanyikan Nidjiholic, sebutan bagi penggemar grup band Nidji, langsung bersorak spontan ikut bernyanyi bersama Giring, vokalis grup band itu.
Jumat (5/1) malam, TJ'S Graha Royal di Jalan Urip Sumoharjo memang menjadi milik Nidjiholic. Enam personel Nidji mampu membuat mereka bernyanyi, berseru, dan bergoyang sepuasnya. Bebas, tak ada batas.
"Are you ready for having fun?" kata Giring disambut sorakan antusias Nidjiholic. Bagi Nidji, ini menjadi hal mendasar yang harus dimiliki seseorang sebelum berproses lebih lanjut dalam kegiatan apa pun. "Musik dan semua hal lainnya berawal dari fun and enjoy, lalu semua akan mengalir," kata Giring.
Segala sesuatu yang didasari dengan rasa senang pun akan membuahkan hasil yang manis. Karena itu, dalam setiap konser, Nidji selalu menciptakan suasana yang menyenangkan dari sedari awal. Meski hanya lewat sapaan sederhana, proses interaktif akan sangat berarti bagi Nidjiholic karena benar-benar dilibatkan sebagai subyek konser itu sendiri.
Perasaan senang pun mendorong seseorang untuk bebas mengekspresikan diri, menjadi diri mereka sendiri. Seperti ditampilkan Nidji malam itu, setiap personel menjadi diri mereka sendiri dengan gaya masing-masing. Meski ikon Nidji tampak jelas dari model rambut, jas hitam, dan syal yang dipakai vokalisnya, masing-masing personel bermain dengan aneka ekspresi yang tak seragam.
Seperti dikatakan gitaris Nidji, Rama, "Musik harus jujur, tak terkekang mengikuti keinginan-keinginan orang lain." Pesan kebebasan inilah yang diusung Nidji melalui lirik lagu-lagu dan konser mereka. "Kami mencoba membuat lirik yang sederhana dan jujur yang berangkat dari pengalaman sendiri," ungkap Giring.
Giring menuturkan, dalam album pertamanya, Nidji mencoba mengusung konsep minimalis yang dikemas dalam aliran musik yang mudah diterima generasi muda. Mereka tidak berharap muluk-muluk selain dapat mengekspresikan diri lewat musik dan membuat pendengar menikmati lagu-lagu mereka.
Kesepuluh lagu-lagu berlirik sederhana dan mengena dalam album pertama Nidji Breakhtru ditampilkan Nidji malam itu. Tak satu pun lagu yang terlewat dari Nidjiholic. Ratusan generasi muda itu membaur dan ikut bernyanyi bersama dalam semua lagu. Selain lagu- lagu karya sendiri, Nidji juga menyanyikan Bento yang pernah populer di zaman Orde Baru.
"Buat negara kita, jangan pernah mau dikekang! Lagu ini didedikasikan untuk semua generasi muda Indonesia, jangan pernah mau dikekang!" seru Giring seusai menyanyikan lagu Bento. Semangat kebebasan pun dilanjutkan dengan lagu Breakthrough yang mengajak generasi muda melepaskan diri dari segala kungkungan untuk meraih apa yang diimpikan.
Lebih jauh melalui musik dan interaksi di panggung, Giring mengungkapkan bahwa Nidji memang mencoba menyampaikan pesan pembebasan terutama bagi generasi muda. Kejujuran yang dibawa dari bermusik dan menjadi diri sendiri lah yang ingin ditampilkan Nidji dalam setiap lagu dan komunikasi dengan para penonton. "Kami akan lebih membawa pesan-pesan ini di album kedua nanti. Album pertama kemarin lebih banyak bersifat fun dulu," ungkap Giring. Bebaskan diri
Bebas menjadi diri sendiri, siapa pun orangnya, memang selalu ditekankan Giring dalam interaksi dengan penonton malam itu. Mereka yang baru saja memutuskan kekasihnya, mereka yang masih belum memiliki pasangan, dan mereka yang sedang menikmati indahnya cinta disapa secara personal melalui lagu-lagu Nidji yang dinyanyikan penuh penghayatan oleh Giring.
Kedekatan vokalis Nidji pada Yogyakarta juga menjadi pengikat emosional tersendiri bagi para Nidjiholic Yogyakarta. Masa kecil Giring yang dihabiskan di Yogyakarta menjadi daya pikat tersendiri bagi Nidjiholic. Sebuah lagu baru yang mengisahkan keinginan seseorang untuk pulang sempat membuat para pengunjung baik yang ada di dekat panggung maupun di lantai atas terdiam turut menghayatinya. Dengan penuh perasaan, Giring menyanyikan lagu berirama slow yang memang khusus dibuatnya untuk mengenang kota asalnya Yogyakarta dan ayahnya yang sudah tiada.
Sampai akhir pertunjukan pun Nidji berhasil menjaga komunikasi dan mempertahankan emosi maupun antusiasme para penonton. Suara dan penampilan para personel tetap prima meski hanya mengambil jeda tak kurang dari lima menit untuk minum.
Ketika lagu terakhir Disco Lazy Time dimainkan, Nidjiholic pun antusias bergoyang tanpa dikomando. Musik yang mengentak dan penampilan Nidji yang atraktif di panggung mendorong para Nidjiholic yang sebagian berdandan ala Giring itu tak rela berdiam diri. Semua membebaskan diri, berekspresi tanpa batas.... (AB3)
taken from: kompas.com
Tour Nidji @ Palembang: Bius simPATI Zoners
Grup musik yang kini tengah berkibar di jagat industri musik Tanah Air, Nidji, hadir dalam sebuah pertunjukan di Hotel Novotel semalam, mampu membius ratusan simPATI Zoners. Dalam konser bertitel "Nidji Breakthru" tersebut, grup yang digawangi Gring (vokal), Ariel (gitar), Rundy (keyboard), Rama (gitar), Andro (bass) dan Adri (drums), tampil begitu enerjik dengan menyajikan 10 lagu andalannya.
Meski baru tampil sekitar pukul 23.00 WIB, namun ratusan penonton yang sebagian besar remaja terlihat mulai pukul 21.00 WIB telah memadati Center Stage (CS) Novotel, tempat digelarnya konser yang diadakan Telkomsel simPATI Zone tersebut. Histeria penonton pun menggema begitu para personel Nidji memasuki panggung dan menyapa penggemarnya.
Sejurus kemudian, gebukan drum yang diiringi gitar, bass, keyboard dan suara khas sang vokalis mulai mengalun yang dibuka dengan lagu “Child”. Sontak, penonton yang telah lama menantikan idolanya tersebut, langsung berjingkrak dan mengikuti lirik lagu yang dinyanyikan.
Selanjutnya, Giring tak perlu terlalu banyak mengeluarkan suara, karena sebagian besar penonton yang hafal dengan lirik seakan menggantikan dirinya. Lagu-lagu andalan, seperti Kau dan Aku, Engkau, Heaven, Manusia Sempurna, serta Breakthru yang dinyanyikan, berhasil membuat penonton berjingkrak dan bernyanyi.
Suasana semakin “panas” saat Nidji menampilkan tiga lagu terakhir. Diawali dengan lagu Sudah, histeria penonton memekik saat sang vokalis menarik salah seorang penonton perempuan ke atas panggung untuk tampil bareng. CS seakan runtuh ketika lagu hits yang berjudul “Hapus Aku” dinyanyikan. Semua penonton ikut bernyanyi dan berjingkrak. Dan penampilan Nidji selama satu jam diakhiri dengan lagu berirama disko, Disco Lazy Time.
Sementara itu, menurut Manager GraPARI Telkomsel Palembang Antonius Puthut, konser tersebut digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap anggota simPATI Zone. Penonton dipilih secara otomatis dari 100 orang pertama yang mengaktifkan NSP lagu-lagu di album perdana Nidji. “Dan masing-masing mendapatkan dua tiket,” ujarnya.
Telkomsel, lanjutnya, juga sengaja mengusung artis-artis yang tengah naik daun untuk dijadikan ikonnya. Saat ini bersama Nidji, pihaknya akan menggelar konser di delapan kota di Indonesia. Dan pihaknya akan terus menggelar berbagai acara yang bisa menarik pelanggannya untuk bergabung dalam komunitas khusus pelanggan simPATI ini. (mg3/01/37)
taken from: sumatera ekspres
Meski baru tampil sekitar pukul 23.00 WIB, namun ratusan penonton yang sebagian besar remaja terlihat mulai pukul 21.00 WIB telah memadati Center Stage (CS) Novotel, tempat digelarnya konser yang diadakan Telkomsel simPATI Zone tersebut. Histeria penonton pun menggema begitu para personel Nidji memasuki panggung dan menyapa penggemarnya.
Sejurus kemudian, gebukan drum yang diiringi gitar, bass, keyboard dan suara khas sang vokalis mulai mengalun yang dibuka dengan lagu “Child”. Sontak, penonton yang telah lama menantikan idolanya tersebut, langsung berjingkrak dan mengikuti lirik lagu yang dinyanyikan.
Selanjutnya, Giring tak perlu terlalu banyak mengeluarkan suara, karena sebagian besar penonton yang hafal dengan lirik seakan menggantikan dirinya. Lagu-lagu andalan, seperti Kau dan Aku, Engkau, Heaven, Manusia Sempurna, serta Breakthru yang dinyanyikan, berhasil membuat penonton berjingkrak dan bernyanyi.
Suasana semakin “panas” saat Nidji menampilkan tiga lagu terakhir. Diawali dengan lagu Sudah, histeria penonton memekik saat sang vokalis menarik salah seorang penonton perempuan ke atas panggung untuk tampil bareng. CS seakan runtuh ketika lagu hits yang berjudul “Hapus Aku” dinyanyikan. Semua penonton ikut bernyanyi dan berjingkrak. Dan penampilan Nidji selama satu jam diakhiri dengan lagu berirama disko, Disco Lazy Time.
Sementara itu, menurut Manager GraPARI Telkomsel Palembang Antonius Puthut, konser tersebut digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap anggota simPATI Zone. Penonton dipilih secara otomatis dari 100 orang pertama yang mengaktifkan NSP lagu-lagu di album perdana Nidji. “Dan masing-masing mendapatkan dua tiket,” ujarnya.
Telkomsel, lanjutnya, juga sengaja mengusung artis-artis yang tengah naik daun untuk dijadikan ikonnya. Saat ini bersama Nidji, pihaknya akan menggelar konser di delapan kota di Indonesia. Dan pihaknya akan terus menggelar berbagai acara yang bisa menarik pelanggannya untuk bergabung dalam komunitas khusus pelanggan simPATI ini. (mg3/01/37)
taken from: sumatera ekspres
Tour Nidji @ Batam: Bikin Fans Histeris
Anggota Simpati Zone Batam atau Simpati Zoners Batam tumpah ruah menyaksikan konser Nidji yang digelar di Ballroom Cendana Hotel Novotel Jodoh, Kamis (18/1). Grup musik Nidji yang mempunyai gaya dan ciri tersendiri ini, membuat kawula muda Kota Batam yang kebanyakan dari kaum hawa histeris. Banyak fans Nidji yang meniru gaya dan cara berpakaian dari vokalis yang punya gaya eksentrik ini.
Teriakan histeris, itulah yang terdengar saat satu persatu personil Nidji naik ke atas panggung. Teriakan semakin menjadi-jadi ketika sang vokalis Giring menyapa para penonton, yang awalnya duduk langsung berdiri dan merangsek ke depan panggung. Giring yang mengenakan t-shirt kuning dengan dibalut rompi hitam nampak sangat nyentrik sekali.
Belum lagi ciri khasnya yang selalu memakai dasi yang kali ini memakai warna hijau. Selain itu ada ciri terbaru yang ditunjukkan Giring dalam konsernya di Batam, dengan memakai gelang berbentuk jam warna yang identik dengan warna Telkomsel, merah menyala.
Sekitar pukul 21.30 WIB, grup musik asal Jakarta ini langsung membawakan lagu pertama yang merupakan salah satu hits dari album perdana dengan judul Child. Kontan saja, seketika intro lagu baru dimulai pekikan dan lambaian tangan dilakukan penonton yang sudah memenuhi ruangan yang berada di lantai satu sejak pukul 20.00 WIB.
Antusias penonton sangat terlihat sekali untuk menyaksikan konser yang digelar oleh Telkomsel. Telkomsel memberikan 100 tiket secara grastis bagi para Simpati Zoners Batam yang menggunakan NSP (nada sambung pilihan) tembang dari Nidji. Fans Nidji yang tidak tergabung dalam Simpati Zoners harus merogoh koceknya Rp100 ribu untuk bisa melihat secara langsung bintang pujaannya. Fans Nidji ternyata tidak didominan oleh para kaum muda saja, ini terbukti dengan hadirnya ibu-ibu dan bapak-bapak yang ikut berjingkrak menikmati Nidji.
Dalam konser ini, Nidji membawakan 12 lagu yang diambil dari album perdananya yang langsung melejitkan grup yang digawangi enam pemuda ini. Konser Nidji yang berlangsung selama satu jam ini betul-betul menghipnotis penonton. Hal ini terlihat ketika satu per satu lagu yang dibawakan mendapatkan sambutan heboh dan teriakan histeria yang membahana di Ballroom Cendana Hotel Novotel. Ini juga terbukti di mana penonton yang telah hafal lirik setiap judul lagu Nidji ikut bernyanyi bersama sang vokalis.
Dari 12 judul lagu, grup musik ini juga membawakan dua buah lagu milik Chrisye dan Iwan Fals yang berjudul Bento. Disco Lazy Time menjadi tembang penutup yang menandakan tuntasnya konser keenam Nidji yang berjalan aman tanpa ada keributan dan insiden yang berarti.(sm/99)
taken from: metro batam
Teriakan histeris, itulah yang terdengar saat satu persatu personil Nidji naik ke atas panggung. Teriakan semakin menjadi-jadi ketika sang vokalis Giring menyapa para penonton, yang awalnya duduk langsung berdiri dan merangsek ke depan panggung. Giring yang mengenakan t-shirt kuning dengan dibalut rompi hitam nampak sangat nyentrik sekali.
Belum lagi ciri khasnya yang selalu memakai dasi yang kali ini memakai warna hijau. Selain itu ada ciri terbaru yang ditunjukkan Giring dalam konsernya di Batam, dengan memakai gelang berbentuk jam warna yang identik dengan warna Telkomsel, merah menyala.
Sekitar pukul 21.30 WIB, grup musik asal Jakarta ini langsung membawakan lagu pertama yang merupakan salah satu hits dari album perdana dengan judul Child. Kontan saja, seketika intro lagu baru dimulai pekikan dan lambaian tangan dilakukan penonton yang sudah memenuhi ruangan yang berada di lantai satu sejak pukul 20.00 WIB.
Antusias penonton sangat terlihat sekali untuk menyaksikan konser yang digelar oleh Telkomsel. Telkomsel memberikan 100 tiket secara grastis bagi para Simpati Zoners Batam yang menggunakan NSP (nada sambung pilihan) tembang dari Nidji. Fans Nidji yang tidak tergabung dalam Simpati Zoners harus merogoh koceknya Rp100 ribu untuk bisa melihat secara langsung bintang pujaannya. Fans Nidji ternyata tidak didominan oleh para kaum muda saja, ini terbukti dengan hadirnya ibu-ibu dan bapak-bapak yang ikut berjingkrak menikmati Nidji.
Dalam konser ini, Nidji membawakan 12 lagu yang diambil dari album perdananya yang langsung melejitkan grup yang digawangi enam pemuda ini. Konser Nidji yang berlangsung selama satu jam ini betul-betul menghipnotis penonton. Hal ini terlihat ketika satu per satu lagu yang dibawakan mendapatkan sambutan heboh dan teriakan histeria yang membahana di Ballroom Cendana Hotel Novotel. Ini juga terbukti di mana penonton yang telah hafal lirik setiap judul lagu Nidji ikut bernyanyi bersama sang vokalis.
Dari 12 judul lagu, grup musik ini juga membawakan dua buah lagu milik Chrisye dan Iwan Fals yang berjudul Bento. Disco Lazy Time menjadi tembang penutup yang menandakan tuntasnya konser keenam Nidji yang berjalan aman tanpa ada keributan dan insiden yang berarti.(sm/99)
taken from: metro batam
Tour Nidji @ Medan: Berbagi Kesenangan
Nidji Berbagi Kesenangan Bersama Anggota simPATIzone
Nidji penyempurnaan nama dari kata Niji diambil dari bahasa Jepang yang berarti Pelangi. Para personelnya menyukai dan menyetujui konsep dengan nama itu, karena kata Nidji sangat merefleksikan warna musik mereka yang beragam serta berbeda satu sama lain, namun bisa membiaskannya dalam satu warna musik.
Konsep musik Nidji adalah modern rock memadukan unsur-unsur lain, seperti progresif, funk, alternatif, dan pop. Grup-grup band yang secara tidak langsung mempengaruhi dan menjadi inspirasi terhadap corak musik NidJi, antara lain L'Arcenciel, Coldplay, Goo Goo Dolls, U2, Radiohead, Smashing Pumpkins, The Verve, Dave Matthews, The Killers sampai Keane.
Sejarah awal terbentuknya band Nidji yaitu dari persahabatan antara Rama-gitaris dan Andro-bassit. Persahabatan mereka berkembang terus dalam dunia musik. Selanjutnya bersama Ariel-lead gitaris yang telah bergabung dengan mereka, terciptalah sebuah lagu berjudul Maria.
Namun lagu itu belumlah sempurna dan masih membutuhkan sentuhan vokal. Kemudian mereka bertemu dengan Giring-vokalis yang selanjutnya dapat melengkapi lagu Maria dengan mengisi vokal pada lagu tersebut. Setelah itu, Andro merekomendasikan Adri sebelumnya telah sering melakukan jam session bersamanya untuk menempati posisi sebagai drummer.
Mereka berempat Ariel, Andro, Adri dan Giring lalu menghubungi Rama yang sempat terpisah sebelum terciptanya lagu Maria untuk mencoba bermain musik bersama hingga akhirnya menemukan kecocokan visi dan misi. Pada awal Februari tahun 2002, terbentuklah Nidji dalam formasi awal. Lalu pada awal April tahun 2005, Nidji menambah personelnya menjadi enam, yaitu seorang keyboardist bernama Randy yang merupakan sahabat Giring sang vocalist.
Begitulah sedikit tentang grup band Nidji yang Sabtu (20/1) malam berhasil menggetarkan Pardede Hall bersama dua ribuan penggemarnya sebagian besar anggota simPATIzone.
Sebelum menghangatkan suasana dingin menyelimuti kota Medan, Jumat (19/1) sore mereka bertemu anggota simPATIzone di Garuda Plaza Hotel dalam acara Meet & Greet dihadiri Ardi Afriady-Manager Telkomsel graPARI Medan selaku penyelenggara Nidji Live In Concert di 10 kota.
Dalam paparannya, Ardi Afriady menuturkan, selain Medan, konser Nidji juga diselenggarakan di Pekanbaru, Padang, Denpasar, Samarinda, Balikpapan, Malang, Yogya, Palembang dan Batam. simPATIzone merupakan komunitas khusus pelanggan simPATI memberikan berbagai kemudahan diantaranya gratis download beberapa logo, picture massage, ring tone serta diskon 50 persen penggantian kartu yang hilang.
Kehadiran Nidji dihadapan para simPATIzoner, bukanlah hal baru, karena sebelumnya anggota simPATIzone juga telah dimanjakan dengan hadirnya Keith Martin di Medan, Glenn Freadly, Sheila on 7 serta lainnya. Komunitas simPATIzone ini seperti penuturan Ardy Afriady memang mendapat pelayanan istimewa dengan berbagai macam bentuk apresiasi diberikan seperti halnya menyaksikan langsung konser Nidji.
Nidji sendiri tampil memikat dihadapan penggemarnya, walaupun sudah tiga kali melakukan konsernya di Medan, namun tidak mengendorkan semangat Nidjiholic bergembira ria dalam lantunan lagu-lagu dibawakan Giring dan kawan-kawan. 11 lagu lagu dimainkan Nidji cukup menggetarkan semangat anak Medan yang seolah tak sabar menanti kehadiran mereka. Teriakan histeripun tak terhindarkan saat lampu Hall dimatikan.
Giring dengan gaya khasnya mempermainkan tangannya langsung menghangatkan suasana dalam balutan musik brit-pop 'Child' maupun 'Heaven'. Konser Nidji agak berbeda dari sebelumnya, karena mereka menempatkan dua lagu milik grup lain Seperti Yang Kau Minta (Chrisye) serta Bento (Iwan Fals).
Tidak cukup dengan itu, mereka pun membawakan hits Nidji lainnya diantaranya Break Thru, Manusia Sempurna dimainkan Giring secara solo menggunakan akustik piano. Lakuta, Sudah, Hapus Aku, Kau dan Aku adalah deretan lagu-lagu Nidji yang cukup dikenal penggemarnya.
Giring vokalis Nidji berambut kribo ini boleh dibilang sebagai mascotnya Nidji. Gayanya cukup lincah dengan gerakan kakinya serta permainan tangannya yang konon meniru gayanya penyanyi grup The Door Jim Morison.
Menyadari Nidjiholic mulai panas, ia pun turun panggung mendekati fansnya sambil bernyanyi di balik pagar pembatas. Kesempatan tersebut ternyata tak disiasiakan penggemarnya dengan mengarahkan camera digital, ataupun melalui Hape. Nidji mengakhiri konsernya berlangsung sekitar 45 menit lewat Lagu cukup seronok 'Disco Lazy'
Walaupun terkesan sangat sederhana dengan konsep panggung cukup minimalis, namun pelangi Nidji tetap saja memberi kecerahan warna-warni disetiap kota mereka singgahi. (m12) (ags)
Taken from: WASPADA Online
Nidji penyempurnaan nama dari kata Niji diambil dari bahasa Jepang yang berarti Pelangi. Para personelnya menyukai dan menyetujui konsep dengan nama itu, karena kata Nidji sangat merefleksikan warna musik mereka yang beragam serta berbeda satu sama lain, namun bisa membiaskannya dalam satu warna musik.
Konsep musik Nidji adalah modern rock memadukan unsur-unsur lain, seperti progresif, funk, alternatif, dan pop. Grup-grup band yang secara tidak langsung mempengaruhi dan menjadi inspirasi terhadap corak musik NidJi, antara lain L'Arcenciel, Coldplay, Goo Goo Dolls, U2, Radiohead, Smashing Pumpkins, The Verve, Dave Matthews, The Killers sampai Keane.
Sejarah awal terbentuknya band Nidji yaitu dari persahabatan antara Rama-gitaris dan Andro-bassit. Persahabatan mereka berkembang terus dalam dunia musik. Selanjutnya bersama Ariel-lead gitaris yang telah bergabung dengan mereka, terciptalah sebuah lagu berjudul Maria.
Namun lagu itu belumlah sempurna dan masih membutuhkan sentuhan vokal. Kemudian mereka bertemu dengan Giring-vokalis yang selanjutnya dapat melengkapi lagu Maria dengan mengisi vokal pada lagu tersebut. Setelah itu, Andro merekomendasikan Adri sebelumnya telah sering melakukan jam session bersamanya untuk menempati posisi sebagai drummer.
Mereka berempat Ariel, Andro, Adri dan Giring lalu menghubungi Rama yang sempat terpisah sebelum terciptanya lagu Maria untuk mencoba bermain musik bersama hingga akhirnya menemukan kecocokan visi dan misi. Pada awal Februari tahun 2002, terbentuklah Nidji dalam formasi awal. Lalu pada awal April tahun 2005, Nidji menambah personelnya menjadi enam, yaitu seorang keyboardist bernama Randy yang merupakan sahabat Giring sang vocalist.
Begitulah sedikit tentang grup band Nidji yang Sabtu (20/1) malam berhasil menggetarkan Pardede Hall bersama dua ribuan penggemarnya sebagian besar anggota simPATIzone.
Sebelum menghangatkan suasana dingin menyelimuti kota Medan, Jumat (19/1) sore mereka bertemu anggota simPATIzone di Garuda Plaza Hotel dalam acara Meet & Greet dihadiri Ardi Afriady-Manager Telkomsel graPARI Medan selaku penyelenggara Nidji Live In Concert di 10 kota.
Dalam paparannya, Ardi Afriady menuturkan, selain Medan, konser Nidji juga diselenggarakan di Pekanbaru, Padang, Denpasar, Samarinda, Balikpapan, Malang, Yogya, Palembang dan Batam. simPATIzone merupakan komunitas khusus pelanggan simPATI memberikan berbagai kemudahan diantaranya gratis download beberapa logo, picture massage, ring tone serta diskon 50 persen penggantian kartu yang hilang.
Kehadiran Nidji dihadapan para simPATIzoner, bukanlah hal baru, karena sebelumnya anggota simPATIzone juga telah dimanjakan dengan hadirnya Keith Martin di Medan, Glenn Freadly, Sheila on 7 serta lainnya. Komunitas simPATIzone ini seperti penuturan Ardy Afriady memang mendapat pelayanan istimewa dengan berbagai macam bentuk apresiasi diberikan seperti halnya menyaksikan langsung konser Nidji.
Nidji sendiri tampil memikat dihadapan penggemarnya, walaupun sudah tiga kali melakukan konsernya di Medan, namun tidak mengendorkan semangat Nidjiholic bergembira ria dalam lantunan lagu-lagu dibawakan Giring dan kawan-kawan. 11 lagu lagu dimainkan Nidji cukup menggetarkan semangat anak Medan yang seolah tak sabar menanti kehadiran mereka. Teriakan histeripun tak terhindarkan saat lampu Hall dimatikan.
Giring dengan gaya khasnya mempermainkan tangannya langsung menghangatkan suasana dalam balutan musik brit-pop 'Child' maupun 'Heaven'. Konser Nidji agak berbeda dari sebelumnya, karena mereka menempatkan dua lagu milik grup lain Seperti Yang Kau Minta (Chrisye) serta Bento (Iwan Fals).
Tidak cukup dengan itu, mereka pun membawakan hits Nidji lainnya diantaranya Break Thru, Manusia Sempurna dimainkan Giring secara solo menggunakan akustik piano. Lakuta, Sudah, Hapus Aku, Kau dan Aku adalah deretan lagu-lagu Nidji yang cukup dikenal penggemarnya.
Giring vokalis Nidji berambut kribo ini boleh dibilang sebagai mascotnya Nidji. Gayanya cukup lincah dengan gerakan kakinya serta permainan tangannya yang konon meniru gayanya penyanyi grup The Door Jim Morison.
Menyadari Nidjiholic mulai panas, ia pun turun panggung mendekati fansnya sambil bernyanyi di balik pagar pembatas. Kesempatan tersebut ternyata tak disiasiakan penggemarnya dengan mengarahkan camera digital, ataupun melalui Hape. Nidji mengakhiri konsernya berlangsung sekitar 45 menit lewat Lagu cukup seronok 'Disco Lazy'
Walaupun terkesan sangat sederhana dengan konsep panggung cukup minimalis, namun pelangi Nidji tetap saja memberi kecerahan warna-warni disetiap kota mereka singgahi. (m12) (ags)
Taken from: WASPADA Online
19.01.84 - 19.01.07: Happy Birthday Andro
Muhammad Andro Regantoro adalah bassis band Nidji kelahiran Jakarta tanggal 19 Januari 1984. Rumahnya di Gudang Peluru adalah saksi terbentuknya Nidji.
Ia termasuk salah satu pendiri band Nidji. Andro mengidolakan permainan bass dari Thomas Gigi ini hobi sekali dengan yang namanya komputer, komputer games, baca komik dan musik. Kecintaan Andro pada musik diekspresikan lewat gitar bass kesayangannya.
Ia juga bisa membuat cwie mie
(taken from wikipedia.org)
Syal Giring ‘Nidji’ Jadi Rebutan
Meski berstatus pendatang baru, antusiasme fans menyaksikan konser grup Nidji sangat tinggi. Bahkan, syal yang dikenakan Giring jadi rebutan. Tepatnya, seusai sang vokalis menyanyikan lagu terakhir berjudul Disco Lazy Time.
Aksi Nidji di Center Stages, Jumat (12/1) malam kemarin memukau ribuan fans, yang sebagian besar para ABG. Bahkan 1500 tiket yang disediakan pihak Novotel Hotel ludes. Padahal, harga per lembarnya cukup mahal, mencapai Rp120 ribu.
Belum lagi naik ke panggung, grup band yang digawangi Giring (vokalis), Rama (bas), Ariel (gitar) Andro (kibor), Adry (dram) dan Randy (kibor) ini sudah membuat histeris penggemarnya.
“Nidji, Nidji,..” begitu teriak fans yang sudah tak sabar melihat Biring cs beraksi. Tepat pukul 23.00 WIB, barulah satu persatu personel Nidji naik ke panggung.
Giring malam itu tampil eksentrik. Mengenakan kaos merah dibalut jas warna hitam plus jeans ketat dan rambut gimbal, ia menyapa para penggemarnya yang berdesakan di depan panggung.
Tercatat sebelas lagu dinyanyikan Nidji. Semuanya diambil dari album perdananya, Breakthrough.
Lagu Child menjadi pembuka konser Nidji. Lagu ini diambil dari albumnya berjudul Breakthrough. Konser berlanjut dengan lagu kedua, Heaven dan Seperti Yang Kau Minta ciptaan Chrisye.
Lagu keempat Kau dan Aku, Engkau, Manusia Biasa dan Bila Aku Jatuh Cinta. Kemudian Sudah, Hapus Aku. Disco Lazy Time menjadi penutup konser Nidji.
Usai menyanyikan lagu ini, Biring melempar syal berwarna pelangi, merah, kuning dan hijau ke arah penonton di depan panggung. Tak pelak, fans saling berebut untuk mendapatkan syal itu
taken from : berita pagi, palembang
Aksi Nidji di Center Stages, Jumat (12/1) malam kemarin memukau ribuan fans, yang sebagian besar para ABG. Bahkan 1500 tiket yang disediakan pihak Novotel Hotel ludes. Padahal, harga per lembarnya cukup mahal, mencapai Rp120 ribu.
Belum lagi naik ke panggung, grup band yang digawangi Giring (vokalis), Rama (bas), Ariel (gitar) Andro (kibor), Adry (dram) dan Randy (kibor) ini sudah membuat histeris penggemarnya.
“Nidji, Nidji,..” begitu teriak fans yang sudah tak sabar melihat Biring cs beraksi. Tepat pukul 23.00 WIB, barulah satu persatu personel Nidji naik ke panggung.
Giring malam itu tampil eksentrik. Mengenakan kaos merah dibalut jas warna hitam plus jeans ketat dan rambut gimbal, ia menyapa para penggemarnya yang berdesakan di depan panggung.
Tercatat sebelas lagu dinyanyikan Nidji. Semuanya diambil dari album perdananya, Breakthrough.
Lagu Child menjadi pembuka konser Nidji. Lagu ini diambil dari albumnya berjudul Breakthrough. Konser berlanjut dengan lagu kedua, Heaven dan Seperti Yang Kau Minta ciptaan Chrisye.
Lagu keempat Kau dan Aku, Engkau, Manusia Biasa dan Bila Aku Jatuh Cinta. Kemudian Sudah, Hapus Aku. Disco Lazy Time menjadi penutup konser Nidji.
Usai menyanyikan lagu ini, Biring melempar syal berwarna pelangi, merah, kuning dan hijau ke arah penonton di depan panggung. Tak pelak, fans saling berebut untuk mendapatkan syal itu
taken from : berita pagi, palembang
Konser Semarak 12 Tahun Bersama Indosiar
Kamis (11.01.07) Nidji tampil mengisi acara ’Semarak 12 Tahun Bersama’ dalam rangka Ulang tahun ke 12 Stasium TV Indosiar. Dari studio 1 yang didesain khusus, acara ini disirakan langsung mulai jam 7 malem ampe jam 10an dan diisrkan ulang hari Sabtu (13.01.07) sore hari.
Nidji tampil sepanggung dengan The Upstair, Ungu, Ratu, Trio Macan, Bina Vokalia, Ustad Jefri Al Buchori dan Erwin Gutawa Bigband dengan Rockestra-nya. Rockestra sendiri ada bawain beberapa lagu dari album Rockestra dengan vokalis seperti Roy Boomerang, Andy Rif, Andi Mata dan Ryo Damara. Nidji dengan formasi lengkap Giring, Andro, Rama, Ariel, Randy dan Adri bawain 3 hits mereka Kau & Aku, Heaven dan Disco Lazy Time. Hits Hapus Aku juga sempat dibawain Giring bersama 5 org Host Indosiar (yang menirukan Giring plus rambut kribonya) dengan iringan Rockestra-nya Erwin Gutawa sebelum Heaven bener-bener dibawain Nidji.
Event kali ini Indosiar mengundang 80 Nidjiholic dan beberapa diantaranya berada di depan panggung dengan wig kribonya berdesak-desakan dengan 100-an fans The Upstair yang disebut Modern Darling dengan kaca mata khasnya. Dari Gerry & Ibnu Nidjiholic kita bisa ngedapetin hasil jepretannya meski baru jam 8 baru bisa masuk ke Studio 1 karena mbludagnya penonton tak bertiket di depan Studio.
Untuk melihat foto liputannya klik di : SINI
Disco Lazy Time, Making The Video
Hari Senin (08.01.07) NIDJI bikin Video Klip lagi. Untuk kali ini yang dibikinin video klip adalah single Disco Lazy Time yang merupakan Video Klip keenam dari album Breakthru'. Berlokasi di Studio Gudang Kawasan Cililitan Jakarta dan dikerjakan secara marathon ampe dini hari.
Disco Lazy Time menyusul beberapa Video Klip yang telah dibuat sebelumnya seperti KAU & AKU, CHILD, SUDAH, HAPUS AKU dan BILA AKU JATUH CINTA.
Beberapa NIDJIholic berkesempatan menyaksikan pembuatan Video Klip tersebut.
Foto2 lain Bisa Dilihat di: SINI
Nidji at RS Style (RollingStone Magz)
Deklarasi Kesatuan Nidji.
Enam anak muda belia tiba-tiba muncul di permukaan. Pelan namun pasti intensitas kemunculan mereka memborbardir jagad hiburan dan peta musik tanah air. Siapa Mereka. Apa yang membuat mereka berbeda? Mengapa mereka berhasil mencuri perhatian?
Rama: "Semakin ke sini, tanggung jawab Nidji memang terasa semakin berat. Dengan satu album ternyata kami sudah bisa mencapai ini dan itu yang harus terus dijaga".
Andro: "Entah kenapa gue selalu have faith in Nidji. Walau dulu kita sampai di sebut band yang latihan melulu tapi nggak pernah manggung, sampai gue sempat kerja di Bali, tapi gue kembali ke Nidji. Dan di sinilah, gue menemukan 5 orang jenius lain dengan masing-masing kepala yang mau mendengarkan satu sama lain. Nggak ada sifat otoriter sama sekali. Semua orang punya hak yang sama".
Adri: "Yang gilanya, semua orang di Nidji itu bisa bikin lagu, kalo satu orang lagi stuck, yang lain bisa bantuin. jadi band ini benar-benar bukan one man show tapi kebersamaannya itu yang gede banget".
Ariel: "Gue pengen banyak experiment dalam hal sound di album kedua ini."
Giring: "We've been through everything together. We've been through hell, and I hope we'll be around forever more".
Kenapa mereka memilih Nidji?
Randy: "Gue pengen buat remix semua lagu Nidji"
Giring: "Nidji is the best f*cking thing that ever happened in my life"
Rama: "Tidak ada kata puas"
Ariel: "Yang penting musik itu harus enjoyable"
Andro: "Pilihan gue dulu banyak, tapi gue yakin sama Nidji".
Adri: " Melihat Ariel ngulik lagu semaleman itu salah satu alasan kenapa gue percaya dan
memilih Nidji".
Taken from: RollingStone Magz, Jan.07
Foto-foto lain dari RS Magz klik aja di: SINI
Enam anak muda belia tiba-tiba muncul di permukaan. Pelan namun pasti intensitas kemunculan mereka memborbardir jagad hiburan dan peta musik tanah air. Siapa Mereka. Apa yang membuat mereka berbeda? Mengapa mereka berhasil mencuri perhatian?
Rama: "Semakin ke sini, tanggung jawab Nidji memang terasa semakin berat. Dengan satu album ternyata kami sudah bisa mencapai ini dan itu yang harus terus dijaga".
Andro: "Entah kenapa gue selalu have faith in Nidji. Walau dulu kita sampai di sebut band yang latihan melulu tapi nggak pernah manggung, sampai gue sempat kerja di Bali, tapi gue kembali ke Nidji. Dan di sinilah, gue menemukan 5 orang jenius lain dengan masing-masing kepala yang mau mendengarkan satu sama lain. Nggak ada sifat otoriter sama sekali. Semua orang punya hak yang sama".
Adri: "Yang gilanya, semua orang di Nidji itu bisa bikin lagu, kalo satu orang lagi stuck, yang lain bisa bantuin. jadi band ini benar-benar bukan one man show tapi kebersamaannya itu yang gede banget".
Ariel: "Gue pengen banyak experiment dalam hal sound di album kedua ini."
Giring: "We've been through everything together. We've been through hell, and I hope we'll be around forever more".
Kenapa mereka memilih Nidji?
Randy: "Gue pengen buat remix semua lagu Nidji"
Giring: "Nidji is the best f*cking thing that ever happened in my life"
Rama: "Tidak ada kata puas"
Ariel: "Yang penting musik itu harus enjoyable"
Andro: "Pilihan gue dulu banyak, tapi gue yakin sama Nidji".
Adri: " Melihat Ariel ngulik lagu semaleman itu salah satu alasan kenapa gue percaya dan
memilih Nidji".
Taken from: RollingStone Magz, Jan.07
Foto-foto lain dari RS Magz klik aja di: SINI
Miliarder di Usia Muda
Dunia entertainment sepanjang 2006 telah melahirkan awak seni debutan baru. Mereka terlahir sebagai penyanyi, grup band, bintang film, dan bintang sinetron. Beberapa di antara mereka langsung bersinar, bahkan berlanjut hingga 2007.
....
Grup band Nidji membuntuti jejak Samsons dan Ungu. Grup band anak-anak muda yang memunculkan tren rambut baru bergaya kribo itu makin cemerlang sejak meluncurkan lagu-lagu laris seperti Sudah dan Hapus Aku (HA). Para remaja tergila-gila dengan penampilan dan aksi panggung Nidji. Penampilan mereka berbuah penghargaan Best Group/Duo dan Best New Comer di ajang MTV Award 2006 .
Kini, di tengah panen raya show di malam Tahun baru, Nidji lebih berkonsentrasi menyiapkan album kedua di Pulau Dewata, Bali. Soal materi, menurut Bimo Setyawan, manajer Nidji, masih berjenis sama, rock alternatif dan British pop . “Rencananya, bulan Juli album kedua diluncurkan,” ungkap Bimo.
Dari penjualan album sebanyak 400 ribu kopi, Nidji meraih pendapatan sebesar Rp 8 miliar. Nidji yang dikontrak Musica untuk tiga album sudah menyiapkan tur 10 kota di Jawa pada Januari 2007. Februari hingga pertengahan Maret 2007, mereka akan konser di seluruh kota di Jawa Timur.
“Setelah itu disambung dengan tur bersama Samsons dan Ungu di sejumlah kota, mulai pertengahan Maret hingga Mei 2007,” ungkap Bimo.
Di luar Samsons, pengamat musik Bens Leo dan Denny Sakrie memprediksi Nidji akan menjadi grup band paling bersinar pada 2007. Band dengan personel Adri Prakasa ( drummer ), Ariel ( lead guitar ), Giring Ganesha ( vocal ), Andro Regantoro ( bass ), Ramadista Akbar ( rhythm ), dan Randy Danistha ( keyboard ) itu memiliki modal kuat meraih sukses, melebihi raihan Samsons sepanjang 2006.
“Performance Nidji sangat bagus, baik lagu-lagu maupun penampilan panggung,” nilai Bens.
Dilihat dari jenis musiknya, band yang dibentuk pada Februari 2002 itu juga menawarkan jenis musik yang lebih berwarna sesuai namanya yang diambil dari bahasa Jepang yang berarti pelangi. Dengan mengusung musik ber- genre rock alternatif dan British pop yang diberi sentuhan new wave , bahkan jazz , Nidji melaju di pasar musik remaja lewat album pertama Breakthrue. Hingga Desember 2006, album yang dirilis Mei 2006 itu sudah terjual lebih dari 400 ribu kopi.
taken from: e-bursa
....
Grup band Nidji membuntuti jejak Samsons dan Ungu. Grup band anak-anak muda yang memunculkan tren rambut baru bergaya kribo itu makin cemerlang sejak meluncurkan lagu-lagu laris seperti Sudah dan Hapus Aku (HA). Para remaja tergila-gila dengan penampilan dan aksi panggung Nidji. Penampilan mereka berbuah penghargaan Best Group/Duo dan Best New Comer di ajang MTV Award 2006 .
Kini, di tengah panen raya show di malam Tahun baru, Nidji lebih berkonsentrasi menyiapkan album kedua di Pulau Dewata, Bali. Soal materi, menurut Bimo Setyawan, manajer Nidji, masih berjenis sama, rock alternatif dan British pop . “Rencananya, bulan Juli album kedua diluncurkan,” ungkap Bimo.
Dari penjualan album sebanyak 400 ribu kopi, Nidji meraih pendapatan sebesar Rp 8 miliar. Nidji yang dikontrak Musica untuk tiga album sudah menyiapkan tur 10 kota di Jawa pada Januari 2007. Februari hingga pertengahan Maret 2007, mereka akan konser di seluruh kota di Jawa Timur.
“Setelah itu disambung dengan tur bersama Samsons dan Ungu di sejumlah kota, mulai pertengahan Maret hingga Mei 2007,” ungkap Bimo.
Di luar Samsons, pengamat musik Bens Leo dan Denny Sakrie memprediksi Nidji akan menjadi grup band paling bersinar pada 2007. Band dengan personel Adri Prakasa ( drummer ), Ariel ( lead guitar ), Giring Ganesha ( vocal ), Andro Regantoro ( bass ), Ramadista Akbar ( rhythm ), dan Randy Danistha ( keyboard ) itu memiliki modal kuat meraih sukses, melebihi raihan Samsons sepanjang 2006.
“Performance Nidji sangat bagus, baik lagu-lagu maupun penampilan panggung,” nilai Bens.
Dilihat dari jenis musiknya, band yang dibentuk pada Februari 2002 itu juga menawarkan jenis musik yang lebih berwarna sesuai namanya yang diambil dari bahasa Jepang yang berarti pelangi. Dengan mengusung musik ber- genre rock alternatif dan British pop yang diberi sentuhan new wave , bahkan jazz , Nidji melaju di pasar musik remaja lewat album pertama Breakthrue. Hingga Desember 2006, album yang dirilis Mei 2006 itu sudah terjual lebih dari 400 ribu kopi.
taken from: e-bursa
Nidji Tolak Manggung di Tahun Baru
Tingginya harga sewa untuk penampilan band-band yang tengah naik daun biasanya dijadikan bonus khusus tahun baru. Tapi lain halnya dengan Nidji. Band yang melejit lewat hits 'Hapus Aku' itu menolak semua tawaran panggung di malam tahun baru.
Rupanya band yang digawangi Giring, Rama, Andro, Adri, Randy dan Ariel itu sudah punya rencana sendiri. Mereka ingin momen tahun baru jadi waktu untuk berlibur di pulau dewata, Bali.
"Setahun manggung terus ya tahun baru libur. Quality time lebih penting," ujar Giring seusai mengisi acara ultah Slank di Pantai Carnval Ancol, Kamis (27/12/2006) malam.
Selain akan benar-benar menikmati liburan bersama, Nidji juga akan memanfaatkan waktu liburannya untuk menggarap lagu baru. Mencari inspirasi untuk album terbaru mereka yang dijadwalkan rilis tahun depan.
"Pengen buat lagu, cari inspirasi. Siapa tahu bisa kayak Slank yang punya banyak hits berkat Bali," tutur Rama kepada detikhot.
Sementara itu kembali soal tawaran panggung di tahun baru. Rama tidak membenarkan bahwa harga menjadi patokan mereka menerima tawaran pentas. Hanya saja kebetulan untuk tahun baru mendatang tawaran yang datang terlalu banyak.
Akhirnya keputusan jatuh dengan menolak semua tawaran tersebut dan mengambil bonus liburan di Bali. "Habis ini jadwal padat sampai April jadi kita mau senang-senang saja. Parasailing, jalan-jalan, kumpul-kumpul sama teman-teman lain di Bali," tutur Rama.
taken from: detikhot
Rupanya band yang digawangi Giring, Rama, Andro, Adri, Randy dan Ariel itu sudah punya rencana sendiri. Mereka ingin momen tahun baru jadi waktu untuk berlibur di pulau dewata, Bali.
"Setahun manggung terus ya tahun baru libur. Quality time lebih penting," ujar Giring seusai mengisi acara ultah Slank di Pantai Carnval Ancol, Kamis (27/12/2006) malam.
Selain akan benar-benar menikmati liburan bersama, Nidji juga akan memanfaatkan waktu liburannya untuk menggarap lagu baru. Mencari inspirasi untuk album terbaru mereka yang dijadwalkan rilis tahun depan.
"Pengen buat lagu, cari inspirasi. Siapa tahu bisa kayak Slank yang punya banyak hits berkat Bali," tutur Rama kepada detikhot.
Sementara itu kembali soal tawaran panggung di tahun baru. Rama tidak membenarkan bahwa harga menjadi patokan mereka menerima tawaran pentas. Hanya saja kebetulan untuk tahun baru mendatang tawaran yang datang terlalu banyak.
Akhirnya keputusan jatuh dengan menolak semua tawaran tersebut dan mengambil bonus liburan di Bali. "Habis ini jadwal padat sampai April jadi kita mau senang-senang saja. Parasailing, jalan-jalan, kumpul-kumpul sama teman-teman lain di Bali," tutur Rama.
taken from: detikhot
Nidji Segera Tembus Pasar Musik Asia
Go international sudah jadi mimpi Nidji sejak membentuk band. Tak mau terlalu muluk dan berangan tinggi, Nidji pun tak lama lagi akan melebarkan sayap di pasar musik Asia.
Kesempatan sebenarnya sudah ada di depan mata. Tinggal bagaimana Nidji pintar-pintar mengatur waktu dan strategi yang tepat. Diakui mereka, belakangan Nidji lebih berkonsentrasi menyelesaikan konser-konser dan kontrak kerja.
Menjelang tahun depan pun jadwal konser Nidji sudah padat hingga April mendatang. Namun pertengahan tahun 2007 dirasa menjadi waktu yang paling cocok untuk Nidji mewujudkan impiannya menembus pasar musik luar negeri.
Tak ingin gegabah, band yang melejit lewat tembang 'Hapus Aku' itu coba-coba tembus pasar musik Asia. Filipina dan Malaysia jadi target terdekat mereka.
"Filipina dan Malaysia sebenarnya sudah tarik-tarikan nungguin kita. Tapi kalau perform sih ada juga kok jadwal ke Asia dalam waktu dekat," ujar Rama kepada detikhot di acara ulang tahun Slank di Pantai Carnaval Ancol, Rabu (27/12/2006) malam.
Menurut Nidji pasar musik Asia bisa jadi jalan mulus untuk lebih go international jika rencana awal mereka berhasil. Maka band yang digawangi Giring, Rama, Andro, Adri, Randy dan Ariel itu tak ingin buang-buang waktu lagi.
"Kesempatan udah ada cuma ngatur jadwalnya yang susah. Ya mulai tahun depan kita mulai running," tutup Rama.
taken from: detikhot
Menjelang tahun depan pun jadwal konser Nidji sudah padat hingga April mendatang. Namun pertengahan tahun 2007 dirasa menjadi waktu yang paling cocok untuk Nidji mewujudkan impiannya menembus pasar musik luar negeri.
Tak ingin gegabah, band yang melejit lewat tembang 'Hapus Aku' itu coba-coba tembus pasar musik Asia. Filipina dan Malaysia jadi target terdekat mereka.
"Filipina dan Malaysia sebenarnya sudah tarik-tarikan nungguin kita. Tapi kalau perform sih ada juga kok jadwal ke Asia dalam waktu dekat," ujar Rama kepada detikhot di acara ulang tahun Slank di Pantai Carnaval Ancol, Rabu (27/12/2006) malam.
Menurut Nidji pasar musik Asia bisa jadi jalan mulus untuk lebih go international jika rencana awal mereka berhasil. Maka band yang digawangi Giring, Rama, Andro, Adri, Randy dan Ariel itu tak ingin buang-buang waktu lagi.
"Kesempatan udah ada cuma ngatur jadwalnya yang susah. Ya mulai tahun depan kita mulai running," tutup Rama.
taken from: detikhot
Giring 'Nidji' Dapatkan 10 Menit Terbaik
Momen ini telah lama sekali dinantikan Giring, pentolan band Nidji. Walau hanya berhasil dapat 10 menit saja, Giring mengaku tak akan melupakan peristiwa 10 menit terbaik yang telah didapatnya. 10 menit ngapain?
"Ini 10 menit terbaik yang pernah terjadi dalam hidup saya," ujar Giring puas.
Rupanya yang dimaksud Giring adalah hasil kolaborasinya dengan Slank di satu pentas. Giring bersama Nidji yang mendapat kehormatan untuk mengisi acara ulang tahun Slank di Pantai Carnival Ancol semalam (27/12/2006) memang telah lama menantikan datangnya momen tersebut.
Di mana ia dan Slank bisa bermain dalam satu pentas. Berkolaborasi yang menyanyikan lagu Slank bersama pencipta lagu dan penembang aslinya.
"Mereka selalu jujur dan nggak pernah berhenti bermimpi. Kita pengen banget kayak Slank," tandas Giring.
Sepuluh menit memang waktu yang singkat. Namun Giring yang telah mengenal Slank sejak duduk di bangku SMP jelas akan selalu mengenang momen pertama kalinya ia bisa berlaga bersama sang idola.
Bagi Giring dan Nidji, Slank selalu menginspirasi mereka untuk terus bermusik dan eksis. Hal senada juga diakui Sheila on 7. Duta 'So7' mengaku pertama kali So7 dapat tawaran rekaman mayor label, Duta, Eross dan Adam saat mau pergi nonton konser Slank bareng.
"Ini 10 menit terbaik yang pernah terjadi dalam hidup saya," ujar Giring puas.
Rupanya yang dimaksud Giring adalah hasil kolaborasinya dengan Slank di satu pentas. Giring bersama Nidji yang mendapat kehormatan untuk mengisi acara ulang tahun Slank di Pantai Carnival Ancol semalam (27/12/2006) memang telah lama menantikan datangnya momen tersebut.
Di mana ia dan Slank bisa bermain dalam satu pentas. Berkolaborasi yang menyanyikan lagu Slank bersama pencipta lagu dan penembang aslinya.
"Mereka selalu jujur dan nggak pernah berhenti bermimpi. Kita pengen banget kayak Slank," tandas Giring.
Sepuluh menit memang waktu yang singkat. Namun Giring yang telah mengenal Slank sejak duduk di bangku SMP jelas akan selalu mengenang momen pertama kalinya ia bisa berlaga bersama sang idola.
Bagi Giring dan Nidji, Slank selalu menginspirasi mereka untuk terus bermusik dan eksis. Hal senada juga diakui Sheila on 7. Duta 'So7' mengaku pertama kali So7 dapat tawaran rekaman mayor label, Duta, Eross dan Adam saat mau pergi nonton konser Slank bareng.
sumber: detikhot
Subscribe to:
Posts (Atom)