Meski begitu, grup band yang melejit lewat tembang Child ini mengaku belum pantas menyandang predikat tersebut. “Alhamdulillah kita masih dibilang Rising Star. Ini merupakan kerja keras kita bersama. Tapi predikat itu belum pantas bagi kita. Masih banyak pembuktian lagi. Karena kita kalau lagi manggung, terkadang masih deg-degan,” beber Giring. “Mendingan kita mikirin bagaimana bermain musik yang bagus dan aksi panggung yang baik, daripada mikirin predikat rising star,” Andro, sang bassist, menimpali.
Lebih lanjut, Giring cs juga mengaku, tidak merasa tersaingi dengan banyak bermunculannya grup band-grup band baru. “Kita gak merasa tersaingi. Malah kita senang dengan adanya banyak band-band baru. Jadi kita bisa jadiin referensi. Kita main musik dengan jujur, jadi kita tidak mikirin saingan,” terang Giring. “Jangan mengikuti pasar, karena pasar susah ditebak. Jadi kita berusaha menonjolkan sesuatu yang berbeda. Kita pengen aksi panggung yang bagfus. Karena kalau mengandalkan audio saja, susah. Jadi harus ditunjang audio visual,” imbuhnya soal kiat menjaga eksistensi.
Terlepas dari semua itu, Nidji memang memberikan warna lain dalam peta persaingan industri musik Indonesia. Terbukti, tembang-tembangnya seperti Kau dan Aku, Sudah, dan single Biarkan dari album teranyarnya, dihafal semua lapisan masyarakat.
source: indonesia selebriti
No comments:
Post a Comment