Lets Search!

Facebook Connect


Nidji, Gigi dan Cokelat Berpenampilan Terbaik

Palembang - Keenam kalinya Soundrenaline digelar menggegarkan beberapa kota di Indonesia dengan memadukan band-band pemula dan papan atas, lokal maupun mancanegara dalam satu pertunjukan spektakuler.

Di Padang, minggu lalu, Nidji, Ungu, dan Slank didaulat sebagai band terbaik. Di Lapangan Parkir Sriwijaya Palembang, Minggu (22/7) malam, tiga band yang dinilai oleh Media Board, beranggotakan jurnalis dan pemerhati musik, berpenampilan terbaik karena membawa perubahan, Nidji, Gigi, dan Cokelat.
Sementara Ungu dan Slank, tidak tampil di Palembang.

Dewa 19 yang tampil sebagai band pamungkas oleh tim juri yang beranggotakan jurnalis dan pemerhati musik seperti Remy Soetansyah, Anton Wahyudi, Theodore SK, Denny Sakrie dan Indra K Thamrin, dinilai belum memberikan aura perubahan dalam bermusik. Meski begitu, band yang tampil dengan kostum biasa ini tetap mampu membuat 70.000 penonton yang tumpek-blek di Lapangan Parkir Sriwijaya, Palembang. Di A Mild Stage, Dewa membuka penampilannya dengan mengusung lagu “Pangeran Cinta”. Disusul “I Want to Break Free”, lalu “Cinta Gila”, “Dua Sejoli” dan “Sedang Ingin Bercinta”. Lantunan lagu keras, beralih ke lagu sentimentil “Pupus” yang disambut penonton dengan ikut bernyanyi. Disambung “Mati Aku Mati” dan ditutup dengan “Laskar Cinta”.

Sebelumnya, Nidji di Simpati Stage menutup penampilan dengan tujuh lagu yang sedikit berwarna. Nidji dengan personel lengkap menutup penampilan Soundrenaline di Simpati Stage dengan tujuh lagu. Band yang dimotori vokalis Giring mampu menghibur sedikitnya 70.000 penonton.
Kali ini penampilan Nidji memang bisa dikatakan sempurna dengan stelan blazer hitam-hitam membalut kemeja putih lengkap dengan dasi seolah memberikan aura tersendiri menambahi penampilan mereka yang dinilai juri stabil dan energetik. Giring sendiri melengkapi penampilannya dengan dasi merah.
Bukan hanya lagu mereka sendiri yang dibawakan apik, seperti “Hapus Aku”, “Heaven”, “Child”, ataupun “Sudah”. Bento karya Iwan Fals pun dibawakan dengan aransemen ulang. Dipenuhi pesan-pesan moral, “Kau dan Aku” meluncur, dan ditutup dengan “Disco Lazy Time” membuat penonton terpuaskan sebelum mereka beralih ke A Mild Stage tempat Dewa menutup konser.

source: sinarharapan

1 comment:

Anonymous said...

hey... i was there...in palembang

yup u guys desreved that..
proud of u...

~yayang achu~